Jumat, 03 April 2020

GLOBALISASI


Permasalahan lingkungan global

A.    Pengertian globalisasi

Kata globalisasi diambil dari kata global, yang maknanya universal. Ada yang memandangnya sebagai suatu proses sosial, proses sejarah atau proses alamiah yang akan membawa seluruh bangsa dan negara di dunia makin terkait satu sama lain, mewujudkan suatu tatanan kehidupan baru atau kesatuan koeksistensi dengan menyingkirkan batas-batas geografis, ekonomi dan budaya masyarakat.
            Mitos yang hidup selama ini adalah proses globalisasi akan membuat dunia seragam. Proses globalisasi ini akan menghapus identitas dan jati diri. Scholte melihat bahwa ada beberapa definisi yang dimaksudkan orang dengan globalisasi:
1.      Internasionalisasi: globalisasi diartikan sebagai meningkatnya hubungan internasional. Dalam hal ini masing-masing negara tetap mempertahankan identitasnya masing-masing, namun menjadi semakin tergantung satu sama lain.
2.      Liberalisasi: globalisasi juga diartikan dengan semakin diturunkan batas antar negara, misalnya hambatan tariff ekspor impor, lalu lintas devisa, maupun migrasi.
3.      Universalisasi: globalisasi juga digambarkan semakin tersebarnya hal material maupun immaterial ke seluruh dunia. Pengalaman di satu lokaliotas dapat menjadi pengalaman seluruh dunia
4.      Westernisasi: westernisasi adalah salah satu bentuk dari universalisasi dengan semakin menyebarnya pikiran dan budaya dari barat sehingga mengglobal.
5.      Hubungan transplanetari dan superateritorialitas: arti kelima ini berbeda dengan keempat definisi diatas. Pada empat definisi pertama, masing-masing negara masih mempertahankan status ontology sendiri, bukan sekedar gabungan negara-negara.

B.     Ciri globalisasi


  1. Perubahan dalam konsep ruang dan waktu. Perkembangan barang-barang seperti telepon genggam, televise, internet menunjukkan bahwa komunikasi global terjadi demikian cepatnya, sementara melalui pergerakan massa semacam turisme memungkinkan kita merasakan banyak hal dan budaya yang berbeda. 
  2. Pasar dan produksi ekonomi dinegara-negara yang berbeda menjadi saling bergantung sebagai akibat dari pertumbuhan perdagangan internasional, peningkatan pengaruh perusahaan multinasiona, dan dominasi semacam Word Trade Organizaation (WTO).
  3. Peningkatan interaksi cultural melalui perkembangan media massa (terutama televise, film, music, dan transmisi berita dan olahraga internasional) saat ini, kita dapat mengkonsumsi dan mengalami gagasan dan pengalaman baru mengenai hal-hal yang melintasi beraneka ragam budaya.
  4. Meningkatnya masalah bersama, misalnya pada bidang lingkungan hidup, krisis multinasional, inflasi regional dan lain-lain.

C.     Sejarah globalisasi

Banyak sejarawan yang menyebut globalisasi sebagai fenomena di abad ke-20 ini yang dihubungkan dengan bangkitnya ekonomi internsional. Padahal interaksi dan globalisasi dalam hubungan antar bangsa di dunia telah ada sejak berabad-abad yang lalu. Bila ditelurusi, benih-benih globalisasi telah tumbuh ketika manusia mulai mengenal perdagangan antar negeri sekitar tahun 1000 dan 1500 M. saat itu, pedagang dari tiongkok dan india mulai menelusuri negeri lain baik melalui jalan darat (seperti misalnya jalur sutera) maupun jalan laut untung berdagang. Fenomena berkembangnya perusahaan McDonald di seluruh pelosok dunia menunjukkan telah terjadinya globalisasi.
Fase selanjutnya ditandai dengan dominasi perdagangan kaum muslim di asia dan afrika. Kaum muslim membentuk jaringan perdagangan yang antara lain meliputi jepang, tiongkok, Vietnam, Indonesia, malaka, india, Persia, pantai afrika timur, laut tengah, venesia, dan genoa. Di samping membentuk jaringan dagang, kaum pedagang muslim juga menyebarkan nilai-nilai agamanya, nama-nama, abjad, arsitek, nilai sosial dan budaya arab ke warga dunia.
Fase selanjutnya ditandai dengan eksplorasi dunia secara besar-besaran oleh bangsa eropa. Spanyol, portugis, inggris dan belanda adalah pelopor-pelopor eksplorasi ini. Hal ini didukung pula dengan terjadinya revolusi industry yang meningkatkan keterkaitan antar bangsa dunia. Berbagai teknologi mulai ditemukan dan menjadi dasar perkembangan teknologi saat ini, seperti computer dan internet. Pada saat ini, berkembang pula kolonialisasi di dunia yang membawa pengaruh besar terhadap difusi kebudayaan di dunia. Semakin berkembangnya industry dan kebutuhan akan bahan baku serta pasar juga memunculkan berbagai perusahaan multinasionasional di dunia. Di Indonesia misalnya, sejak politik pintu terbuka, perusahaan-perusahaan eropa membuka berbagai cabangnya di Indonesia. Freeport dan exxon dari amerika serikat, unilever dari belanda. British petroleum dari inggris adalah beberapa contohnya. Perusahaan multinasional seperti ini tetap menjadi ikon globalisasi hingga saat ini.
Fase selanjutnya terus berjalan dan mendapatkan momentumnya ketika perang dingin berakhir dan komunisme di dunia runtuh. Runtuhnya komunisme seakan memberi pembenaran bahwa kapitalisme adalah jalan terbaik dalam mewujudkan kesejahteraan dunia. Implikasinya, negara negara di dunia mulai menyediakan diri sebagai pasar yang bebas. Hal ini didukung pula dengan perkembangan teknologi komunikasi dan transportasi. Alhasil, sekat-sekat antar negara pun mulai kabur. Reaksi masyarakat yang timbul diantaranya :
1.      Gerakan pro-globalisasi
Pendukung globalisasi ( sering juga disebut dengan pro-globalisasi) menganggap bahwa globalisasi dapat meningkatkan kesejahtaraan dan kemakmuran ekonomi masyarakat dunia. Mereka berpijak pada teori keunggulan komparatif yang dicetuskan oleh david ricardo. Teori ini menyatakan bahwa suatu negara dengan negara lain saling bergantung dan dapat saling menguntungkan satu sama lainnya, dan salah satu bentuknya adalah ketergantungan dalam bidang ekonomi. Kedua negara dapat melakukan transaksi pertukaran sesuai dengan keunggulan komparatif pada produk kamera digital (mampu mencetak lebih efisien dan bermutu tinggi) sementara Indonesia memiliki keunggulan komparatif pada produk kainnya. Dengan teori ini, jepang dianjurkan untuk menghentikan produksi kainnya. Dengan teori ini, jepang dianjurkan untuk menghentikan produksi kainnya dan mengalihkan factor-faktor produksinya untuk memaksimalkan produksi kamera digital, lalu menutupi kekurangan penawaran kain dengan membelinya dari Indonesia.
            Salah satu penghambat utama terjadinya kerjasama diatas adalah adanya larangan larangan dan kebijakan ini dapat melindungi produksi barang impor sehingga sulit menembus pasar negara yang dituju. Para pro-globalisme tidak setuju akan adanya proteksi dan larangan tersebut, mereka menginginkan dilakukanyya kebijakan perdagangan bebas sehingga harga barang-barang dapat ditekan, akibatnya permintaan akan meningkat dan begitu seterusnya.
            Beberapa kelompok pro-globalisme juga mengkritik bank dunia dan IMF, mereka berpendapat bahwa kedua badan tersebut hanya mengontrol dan mengalirkan dana kepada suatu negara, bukan kepada suatu koperasi atau perusahaan. Sebagai hasilnya, banyak pinjaman yang mereka berikan jatuh ke tangan para dictator yang kemudian menyelewengkan dan tidak menggunakan dana tersebut sebagaimana mestinya, meninggalkan rakyatnya dalam lilitan hutang negara, dan sebagai akibatnya, tingkat kemakmuran akan negara itu terpaksa mengurangi tingkat konsumsinya: termasuk konsumsi barang impor, sehingga laju globalisasi akan terhambat dan menurut mereka mengurangi tingkat kesejahteraan penduduk dunia.
2.      Gerakan antiglobalisasi
Antiglobalisasi adalah suatu istilah yang umum digunakan untuk memaparkan sikap politis orang-orang dan kelompok yang menentang perjanjian dagang global dan lembaga-lembaga yang mengatur perdagangan antar negara seperti organisasi perdagangan dunia (WTO)
“antiglobalisasi”dianggap oleh sebagian orang sebagai gerakan sosial, sementara yang lainnya menganggapnya sebagai istilah umum yang mencakup sejumlah gerakan sosial yang berbeda-beda. Apapun juga maksudnya, para peserta dipersatukan dalam perlawanan terhadap ekonomi dan system perdagangan global saat ini, yang menurut mereka mengikis lingkungan hidup, hak-hak buruh, kedaulatan nasional, dunia ketiga, dan banyak lagi penyebab-penyebab lainnya.
Namun, orang-orang yang dicap “antiglobalisasi” sering menolak istilah itu, dan mereka lebih suka menyebut diri mereka sebagai gerakan keadilan global, gerakan dari semua gerakan atau sejumlah istilah lainnya.
3.      Globalisasi perekonomian
Globalisasi perekonomian merupakan suatu proses kegiatan ekonomi dan perdagangan, dimana negara-negara diseluruh dunia menjadi satu kekuatan pasar yang semakin terintegrasi dengan tanpa rintangan batas territorial negara. Globalisasi perekonomian mengharuskan penghapusan seluruh batasan dan hambatan terhadap arus modal, barang dan jasa.
Ketika globalisasi ekonomi terjadi, batas-batas suatu negara akan menjadi kabur dan keterkaitan antara ekonomi nasional dengan perekonomian internasional akan semakin erat. Globalisasi perekonomian di satu pihak akan secara kompetitif, sebaliknya juga membuka peluang masuknya produk-produk global ke dalam pasar domestic.
Menurut tanri abeng, perwujudan nyatadari globalisasi ekonomi antara lain terjadi dalam bentuk-bentuk berikut:
a.       Globalisasi produksi, dimana perusahaan berproduksi di berbagai negara, dengan sasaran agar biaya produksi menjadi lebih rendah, tariff bea masuk yang murah, infrastuktur yang memadai ataupun karena iklim usaha dan politik yang kondusif. Dunia dalam hal ini menjadi lokasi manufaktur global
b.      Globalisasi pembiayaan. Perusahaan global mempunyai akses untuk memperoleh pinjaman atau melakukan investasi (baik dalam bentuk portofolio ataupun langsung) di semua negara didunia. Sebagai contoh, PT Telkom dalam memperbanyak satuan sambungan telepon, atau PT Jasa Marga dalam memperluas jaringan jalan tol telah memanfaatkan system pembiayaan dengan pola BOT (build-operate-transfer) bersama mitra usaha dari mancanegara.
c.       Globalisasi tenaga kerja. Perusahaan global akan mampu memanfaatkan tenaga kerja dari seluruh dunia sesuai kelasnya seperti penggunaan staf professional diambil dari tenaga kerja yang telah memiliki pengalaman internasional atau buruh kasar yang biasa diperoleh dari negara berkembang. Dengan globalisasi maka human movement akan semakin mudah dan bebas.
d.      Globalisasi jaringan informasi. Masyarakat suatu negara dengan mudah dan cepat mendapatkan informasi dari negara negara didunia karena kemajuan teknologi, antara lain: TV, radio, media cetak, dll. Dengan jaringan komunikasi yang semakin maju telah membantu meluasnya pasar ke berbagai belahan dunia untuk barang yang sama. Sebagai contoh: KFC, celana jeans levis, atau hamburger melanda pasar dimana-mana. Akibatnya selera masyarakat dunia baik domisili di kota atau pun di desa menuju pada selera global.
e.       Globalisasi perdagangan. Hal ini terwujud dalam bentuk penurunan dan penyeragaman tarif serta penghapusan berbagai hambatan nontarif. Dengan demikian kegiatan perdagangan dan persaingan menjadi semakin cepat, ketat, dan adil.
Thompson mencatat bahwa kaum globalisasi mengklaim saat ini telah terjadi sebuah intensifikasi secara cepat dalam investasi dan perdagangan internasional. Misalnya, secara nyata perekonomian global yang ditengarai dengan adanya kekuatan pasar dunia.
a.       Dampak postif globalisasi ekonomi
1.      Produksi global dapat ditingkatkan
Pangan ini sesuai dengan teori “keuntungan komparatif” dari david ricardo. Melalui spesialisasi dan perdagangan factor-faktor produksi dunia dapat digunakan dengan lebih efisien, output dunia bertambah dan masyarakat akan memperoleh keuntungan dari spesialisasi dan perdagangan dalam bentuk pendapatan yang meningkat, yang selanjutnya dapat meningkatkan pembelanjaan dan tabungan.
2.      Meningkatkan kemakmuran masyarakat dalam suatu negara
Perdagangan yang lebih bebas memungkinkan masyarakat dari berbagai negara mengimpor lebih banyak barang dari luar negri. Hal ini menyebabkan konsumen mempunyai pilihan barang yang lebih banyak. Selain itu, konsumen juga dapat menikmati barang yang lebih baik dengan harga yang lebih rendah.
3.      Meluaskan pasar untuk produk dalam negri
Perdagangan luar negri yang lebih bebas memungkinkan setiap negara memperoleh pasar yang jauh lebih luas dari pasar dalam negri
4.      Dapat memperoleh lebih banyak modal dan teknologi yang lebih baik.
Modal dapat diperoleh dari investasi asing dan terutama dinikmati oleh negara-negara berkembang karena masalah kekurangan modal dan tenaga ahli serta tenaga terdidik yang berpengalaman kebanyakan dihadapi oleh negara-negara berkembang.
5.      Menyediakan dana tambahan untuk pembangunan ekonomi
Pembangunan sector industry dan berbagai sector lainnya bukan saja dikembangkan oleh perusahaan asing, tetapi terutamanya melalui investasi yang dilakukan oleh perusahaan swasta domestic. Perusahaan domestic ini seringkali memerlukan modal dari bank atau pasar saham. Dana dari luar negri terutama dari negara-negara maju yang memasuki pasar uang dan pasar modal di dalam negri dapat membantu menyediakan modal yang dibutuhkan tersebut.
b.      Dampak negative globalisasi ekonomi
1.      Mengembangkan pertumbuhan sektor industri
Salah satu efek dari globalisasi adalah perkembangan system perdagangan luar negri yang lebih bebas. Perkembangan ini menyebabkan negara-negara berkembang tidak dapat lagi menggunakan tariff yang tinggi untuk memberikan proteksi kepada industry yang baru berkembang (infant industry). Dengan demikian, perdagangan luar negri yanglebih bebas menimbulkan hambatan kepada negara berkembang untuk memajukan sector industry domestic yang lebih cepat. Selain itu, ketergantungan kepada industry-industri yang dimiliki perusahaan multinasional semakin meningkat.
2.      Memperburuk neraca pembayaran
Globalisasi cenderung menaikkan barang-barang impor. Sebaliknya, apabila suatu negara tidak mampu bersaing, maka ekspor tidak berkembang. Keadaan ini dapat memperburuk kondisi neraca pembayaran. Efek buruk lain dari globalisasi terhadap neraca pembayaran adalah pembayaran neto pendapatan factor produksi dari luar negri cenderung mengalami deficit. Ivestasi asing yang bertambah banyak menyebabkan aliran pembayaran keuntungan (pendapatan) investasi ke luar negri semakin meningkat. Tidak berkembangnya eskpor dapat berakibatkan buruk terhadap neraca pembayaran.
3.      Sektor keuangan semakin tidak stabil
Salah satu efek penting dari globalisasi adalah pengaliran investasi (modal) portofolio yang semakin besar. Investasi ini terutama meliputi partisipasi dana luar negri ke pasar saham. Ketika pasar saham sedang meningkat dana ini akan mengalir masuk, neraca pembayaran cenderung menjadi bertambah buruk dan nilai mata uang domestic merosot. Ketidakstabilan di sector keuangan ini dapat menimbulkan efek buruk kepada kestabilan kegiatan ekonomi secara keseluruhan.
4.      Memperburuk prospek perumbuhan ekonomi jangka panjang
Apabila hal-hal yang dinyatakan diatas berlaku dalam suatu negara, maka dalam jangka pedek pertumbuhan ekonominya menjadi tidak stabil. Dalam jangka panjang pertumbuhan yang seperti ini akan mengurangi lajunya pertumbuhan ekonomi. Pendapatan nasional dan kesempatan kerja akan semakin lambat pertumbuhannya dan masalah pengangguran tidak dapat diatasi atau malah semakin memburuk. Pada akhirnya, apabila globalisasi menimbulkan efek buruk kepada prospek pertumbuhan ekonomi jangka panjang suatu negara, distribusi pendapatan menjadi semakin tidak adil dan masalah sosial-ekonomi masyarakat semakin bertambah buruk.

4.      Globalisasi kebudayaan
Globalisasi memengaruhi hampir semua aspek yang ada di masyarakat, termasuk diantaranya aspek budaya. Kebudayaan dapat diartikan sebagai nilai-nilai (values) yang dianut oleh masyarakat ataupun persepsi yang dimiliki oleh warga masyarakat terhadap berbagai hal lain. Baik nilai-nilai maupun persepsi berkaitan dengan aspek-aspek kejiwaan atau psikologis, yaitu pada apa yang terdapat dalam alam pikiran manusia. Aspek-aspek kejiwaan ini menjadi penting artinya apabila disadari, bahwa tingkah laku seseorang sangat dipengaruhi oleh apa yang ada dalam alam pikiran orang yang bersangkutan. Sebagai salah satu hasil pemikiran dan penemuan seseorang adalah kesenian, yang merupakan subsistem dari kebudayaan.
Globalisasi sebagai sebuah gejala tersebarnya nilai-nilai dan budaya tertentu keseluruhan dunia (sehingga menjadi budaya dunia atau world culture) telah terlihat semenjak lama. Cikal bakal dari persebaran budaya dunia ini dapat ditelusuri dari perjalanan para penjelajah eropa barat ke berbagai tempat di dunia ini (Lucian w. pye, 1996).
Namun perkembangan globalisasi kebudayaan secara intensif terjadi pada awal ke-20 dengan berkembangnya teknologi komunikasi. Kontak melalui media menggantikan kontak fisik sebagai sarana utama komunikasi antar bangsa. Perubahan tersebut menjadikan komunikasi antar bangsa lebih mudah dilakukan, hal ini menyebabkan semakin cepatnya perkembangan globalisasi kebudayaan.
a.       Ciri berkembangnya globalisasi kebudayaan
1)      Berkembangnya pertukaran kebudayaan internasional
2)      Penyebaran prinsip multikebudayaan (multiculturalism), dan kemudahan askes suatu individu terhadap kebudayaan lain di luar kebudayaannya.
3)      Berkembangnya turisme dan pariwisata
4)      Semakin banyaknya imigrasi dari suatu negara ke negara lain.
5)      Berkembang model yang berskala global, seperti pakain, film dan lain-lain.
6)      Bertambah banyaknya event-even berskala global, seperti piala dunia FIFA.
7)      Persaingan bebas dalam bidang ekonomi.
8)      Meningkatkan interaksi budaya antar negara melalui perkembangan media massa
b.      Dampak globalisasi
1.      Dampak postif antara lain:
a)      Mudah memperoleh informasi dan ilmu pengetahuan
b)      Mudah melakukan komunikasi
c)      Cepat dalam berpergian (mobilitas tinggi)
d)     Menumbuhkan sikap cosmopolitan dan toleran
e)      Memacu untuk meningkatkan kualitas diri
f)       Mudah memenuhi kebutuhan
g)      Membuat sikap terbuka, berpikir luas
2.      Dampak negative globalisasi antara lain:
a)      Informasi yang tidak tersaring
b)      Perilaku konsumtif
c)      Ketergantungan dengan teknologi
d)     Pemborosan pengeluaran dan meniru perilaku yang buruk
e)      Mudah terpengaruh oleh hal yang tidak sesuai dengan kebiasaan atau kebudayaan suatu negara.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MAKALAH INTERAKSI SOSIAL