Teknik Penjernihan Air
Air dijadikan sumber kehidupan bagi
manusia. Tanpa air kehidupan manusia akan terhambat dan akan mati. Tidak hanya
untuk minum, air pun berfungsi sebagai sarana pembersihan diri dengan mandi,
menyiram tanaman agar tumbuh subur, membantu mengolah makanan, membantu mencuci
pakaian, dan lain lain. Air yang bersih akan memberikan dampak kesehatan. Namun
apabila air tersebut kotor lantas apa yang akan terjadi? Mungkin jika manusia
meminum air yang kotor dapat menyebabkan sakit perut dan terganggunya
kesehatan. Oleh sebab itu, penjernihan air harus dilakukan agar senantiasa air
tetap bersih dan dapat dikonsumsi oleh manusia. Sehingga air tidak hanya baik untuk kesehatan,
namun membantu pekerjaan manusia lainnya.
Menurut
Permenkes Nomor 416 Tahun 1990 air bersih adalah air yang digunakan untuk
keperluan sehari – hari yang kualitasnya memenuhi syarat kesehatan dan dapat
diminum apabila telah dimasak. Syarat fisik air tersebut ialah tidak berbau,
tidak berasa, tidak berwarna dan tidak keruh. Untuk itu, air dapat diminum
ketika air telah dimasak dan bersih. Kualitas air pun harus memenuhi syarat
mikrobiologi, fisika kimia, dan radio aktif.
Syarat
– syarat standar kualitas air diantaranya menghilangkan gas – gas terlarut,
menghilangkan rasa yang tidak enak, membasmi bakteri pathogen yang berbahaya.
Adapun teknik dalam penjernihan air dapat dilakukan dengan teknik penyaringan
dengan alat – alat tertentu.
Faktor
– faktor yang mempengaruhi pencemaran air menurut Mukono (2000) ialah
mikroorganisme, curah hujan, kecepatan aliran air, dan kualitas tanah.
Mikroorganisme yang ada di dalam tanah dapat mencemari air karena
mikroorganisme patogendan non pathogen yang pada umumnya banyak mengandung
mikroorganisme heterotropik.
Sedangkan
faktor curah hujan merupakan suatu volume air di permukaan tanah yang dapat
mengencerkan air yang tercemah. Semakin banyak volume air maka semakin
tercemarnya air tersebut. Sama halnya dengan kecepatan aliran air. Ketika
aliran air yang mengalirinya semakin cepat, maka semakin kecil air dapat
tercemar. Hal ini dikarenakan bahan polutan akan lebih cepat terdispensi.
Selain itu, kualitas tanah pun mempengaruhi tercemarnya air. Tanah yang berada
di dekat sumber air yang memiliki bahan beracun tentu dapat mencemari air
tersebut. Bahan beracun tersebut seperti pestisida, sampah, logam berat, dan
lain – lain.
Air
yang tercemar dapat diatasi dengan penjernihan air. Penjernihan air adalah cara
untuk menghilangkan zat pencemar yang ada di dalam air. Penjernihan air
dilakukan sebagai upaya untuk membersihkan air melalui sejumlah pengolahan
tertentu. Hal ini dilakukan agar air yang kita minum tidak mengandung zat
berbahaya yang menyebabkan terganggunya kesehatan.
Tercemarnya
air dapat mengubah syarat fisik tersebut. Dari keadaan jernih menjadi keruh,
awalnya tidak berbau menjadi berbau busuk. Hendaknya hati – hati ketika membuat
sumber air seperti sumur. Upayakan agar jauh dari tempat pembuangan dan jauh
dari tanah yang tercemar oleh bahan beracun.
Penjernihan
air dapat dilakukan secara fisika, kimia, dan biologis. Secara fisika dilakukan
dengan cara manual atau menggunakan alat sederhana. Secara kimia dilakukan
dengan memanfaatkan sifat kimia air melalui pengurangan atau penambahan zat
kimia yang terkandung di dalamnya. Secara biologis dilakukan dengan
menghilangkan zat yang tidak dibutuhkan dengan makhluk hidup lain.
Adapun
penjernihan air dengan metode fisika haruslah menggunakan teknologi atau alat
yang tepat guna, mudah digunakan, sederhana, dan ekonomis. Karena dengan begitu
penjernihan air dapat dilakukan tidak hanya bagi masyarakat perkotaan, namun
bagi masyarakat pedesaan pun dapat melakukannya. Secara fisika, terdapat lima
cara penjernihan air. Masing – masing memiliki karakteristik tersendiri dalam
prosesnya.
Pertama,
dengan menggunakan teknik penyaringan atau filtrasi. Teknik ini dilakukan untuk
menyaring bahan – bahan padatan yang ada di dalam air seperti kayu, daun, atau
lumpur. Jenis alat yang digunakan untuk penyaringan disesuaikan dengan jenis
limbah padat, ukuran limbah, dan debit air. Biasanya limbah padat yg besar
menggunakan saringan yang kuat seperti dari logam atau besi. Dan sebaliknya,
ukuran limbah padat yang relative kecil menggunakan saringan yang sangat halus
seperti dari bahan kain. Macam – macam saringan ini diantaranya saringan kain
katun, aerasi, pasir lambat, pasir cepat, Gravity Red Filtering System, arang,
keramik, dan cadas.
Kedua,
dengan menggunakan pengendapan atau sedimentasi. Teknik dilakukan dengan cara memanfaatkan
gaya gravitasi bumi. Gravitasi ini dapat membawa semua benda hingga tertarik ke
bawah. Dengan demikian bahan padatan akan mudah terseret ke bawah dan air
menjadi jernih. Karena semua bahan padatan dianggap sebagai benda yang memiliki
berat jenis jauh lebih besar daripada air.
Ketiga,
dengan menggunakan absorpsi atau penyerapan. Teknik ini dilakukan dengan cara
menggunakan bahan penyerap untuk menyerap bahan padatan pada air. Umumnya bahan
yang digunakan ialah batok kelapa dan batu bara. Karena keduanya memiliki zat
karbon aktif yang dapat menyerap bahan padatan yang ada di dalam air. Sehingga
semua bahan padatan di dalam air akan terserap oleh batok kelapa atau batu bara
dan air pun menjadi jernih.
Keempat,
dengan menggunakan adsorpsi atau penangkapan. Teknik ini dilakukan dengan cara
penangkapan ion – ion yang tidak berguna di dalam air. Bahan ini umumnya
terbuat dari zelite dan resin. Teknik penangkapan ini pun dapat menghilangkan
kotoran, zat kimia, dan polutan berbahaya dalam air.
Kelima,
dengan menggunakan elektrodialisis. Teknik ini dilakukan dengan cara pengikatan
ion – ion limbah di dalam air dengan bantuan listrik. Ion yang bersifat negatif
akan ditarik ke kutub selatan dan sebaliknya. Ion negatif akan melepaskan
elektron sehingga menjadi molekul gas sehingga membentuk padatan yang
mengendap. Dengan demikian bahan padatan di dalam air akan berubah menjadi gas
molekul yang nantinya dipadukan dengan teknik filtrasi atau pengendapan.
Dengan
demikian, air memang menjadi sumber kehidupan bagi manusia. Namun hal ini
dibantah apabila kualitas air tidak baik untuk dikonsumsi. Oleh karena itu
dilakukannya proses penjernihan air agar air dapat dikonsumsi dengan baik.
Hendaknya ketika membuat sumber air jauh dari tempat pembuangan dan tempat
tercemar lainnya. Karena ini dapat membahayakan kualitas air juga kesehatan
pada pengguna air tersebut. Banyaknya cara untuk melakukan penjernihan air
dijadikan suatu pilihan bagi masyarakat dalam rangka menjernihkan air yang
kotor dan keruh. Adanya proses secara fisika membuat masyarakat perkotaan atau
pedesaan dapat menggunakannya dengan maksimal. Karena alat yang digunakan ialah
alat yang sederhana.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar