ANALISIS JURNAL INTERNASIONAL
Development and Evaluation of Case-Based Digital Learning Tools About Children’s Mathematical Thinking for Elementary Schools (L-TEST)
oleh Sinan Olkun, Arif Altun, Deniz Deryakulu
1. Latar Belakang
Dewasa ini, menjadi calon guru harus terampil dalam segala hal. Guru pada mulanya belajar di bangku kuliah dengan suasana yang masih tetap aman, kini harus berhadapan dengan siswa langsung di kelas. Terlebih bagi guru sekolah dasar yang terdiri dari siswa dengan rentang usia 7-12 tahun. Kemampuan teori guru pasti andal ketika mendapatkannya di bangku kuliah. Namun apakah teori yang mumpuni akan sebanding dengan keterampilan – keterampilan yang harus dikuasai oleh guru? Bagi seorang guru SD yang baru terjun ke dunia SD akan sangat berbeda. Guru dituntut professional dalam mengelola kelas yang tidak selalu berjalan mulus. Maka, guru harus belajar lebih banyak lagi.
Sebagai guru SD, harus menguasai seluruh mata pelajaran. Salah satunya ialah matematika yang kurang diminati siswa. Guru yang masih baru masuk ke dalam lingkungan sekolah dasar inilah mereka harus belajar tentang pemikiran, karakteristik, sikap, mental siswa, dll. Oleh karena itu, banyak guru baru yang kewalahan dalam memahami siswa khususnya ketika belajar matematika. Lalu, muncullah aplikasi yang dapat membantu pekerjaan guru sekaligus membantu pemahaman bagi siswa melalui video. Aplikasi ini diuntungkan oleh guru dan juga siswa. Bagi guru, hal ini dapat menjadi patokan untuk mengamati bagaimana perkembangan pemikiran (kognitif), sikap, pemahaman, karakteristik, juga keterampilan siswa. Dan bagi siswa, hal ini dapat membantu mereka dalam memahami maksud dan tujuan pembelajaran.
Kaitannya dengan studi literatur, peneliti menyebutkan tentang pemikiran matematika anak – anak seperti jumlah, bentuk, angka, dan aritmatika. Anak – anak
akan memiliki pemahaman dari primitif ke numerik. Seperti halnya mereka mengetahi bahwa angka itu memiliki tatanan yang tetap. Sehingga dengan beberapa tahap anak jadi mengenal angka. Anak pun mengetahui bahwasannya terdapat satu set atau dua set yang memiliki penurunan atau penjumlahan dalam satu atau dua set tersebut. Dalam hal ini anak telah mengetahui konsep aritmatika secara sederhana. Kemudian anak akan belajar tentang konsep bentuk yang berawal dari pemberian angka dalam bentuk geometri dan dapat disamakan dengan bentuk/benda nyata.
Tujuan adanya penelitian ini adalah untuk memunculkan tanggapan siswa pada usia yang berbeda dalam situasi matematika yang mengandalkan jumlah, operasi aritmatika, dan bentuk, serta untuk mengetes aplikasi ini gunanya dalam proses pembelajaran. Dengan kata lain, penelitian ini dilakukan agar mendapatkan informasi – informasi berupa : 1) persepsi dari pengguna tentang kegunaan dan desain visualnya, 2) persepsi pengguna tentang penggunaan dari fungsional alat tersebut, 3) manfaat yang dirasakan dari sistem, 4) sejauh mana sistem dapat membantu untuk menambah pengetahuan mereka, dan 5) saran untuk sistem dari mereka sebagai bentuk feedback dan perbaikan sistem.
2. Metode Penelitian
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa sekolah dasar berumur 4-11 tahun baik laki – laki maupun perempuan dan juga 189 guru siswa tingkat junior, 13 guru siswa tingkat senior, 10 guru kelas dan 13 mahasiswa pascasarjana jurusan pendidikan matematika. Mulanya, penelitian ini merekam setiap siswa ketika diwawancarai di sebuah ruangan yang berbeda untuk menjelaskan tindakan dan verbalisasinya ketika mereka belajar matematika. Lalu klip video tersebut diedit dan disatukan ke dalam CD yang nantinya digunakan sebagai bahan pembelajaran dan mengamati karakter siswa bagi guru dan sebagai media pembelajaran bagi siswa. Suatu aplikasi ini disajikan dengan sumber daya tampilan data yang mana visualnya berisi tentang video klip dari siswa, domain matematika (jumlah, bentuk, aritmatika), prinsip matematika, tingkatan usia, menu interaktif, tampilan sebuah masalah, penjelasan prinsip – prinsip matematika atau jenis masalah, dan strategi yang mungkin digunakan. Instrument penelitian ini pun menggunakan lima pertanyaan terbuka melalui situs web online dan berbasis kertas. Lima pertanyaan terbuka itu ialah (1) persepsi pengguna tentang kegunaan dan desain antarmuka; (2) persepsi mereka tentang penggunaan fungsional alat; (3) manfaat yang dirasakan dari sistem; (4) sejauh mana sistem membantu mereka untuk membuat koneksi dengan pengetahuan mereka yang ada; dan (5) saran mereka untuk perbaikan sistem lebih lanjut. Lalu mereka dapat mengisi kuesioner tersebut dalam waktu 10-20 menit dan hanya bisa mengakses situs web satu kali.
Data dianalisis menggunakan teknik kualitatif dan kuantitatif. Dalam hal ini, peneliti menggunakan teknik matriks dalam memetakan jawaban. Pertanyaan penelitian di tempatkan di kolom kiri dan tanggapan berada di sisi kanan. Data kemudian diberi kode sesuai dengan pola yang terjadi dalam teks. Dan tanggapan yang sama dianggap menjadi satu kesatuan tema. Validitas dalam penelitian ini
dengan mencari pola dalam kesamaan dan perbedaan ide yang berasal dari pengguna yang berbeda seperti guru, calon guru, dan pendidik matematika. Sedangkan untuk keterbatasan, peneliti tidak menemukan serangkaian hambatan yang dilalui ketika sedang melakukan penelitian.
3. Hasil dan Diskusi
Gagasan dari tanggapan yang telah direkam, disimpulkan dan mendapat lima tema utama, yaitu : (1) tampilan dan keramahan antarmuka; (2) tujuan penggunaan konten; (3) pengguna dapat mempelajari sesuatu yang baru dari alat tersebut; (4) pengguna memperdalam pemahaman mereka sebelumnya; dan (5) masalah yang menurut mereka harus diubah atau ditambahkan ke alat tersebut.
Dari aspek antarmuka kebanyakan pengguna menilai bahwa visualnya ramah pengguna dan mudah untuk digunakan. Meskipun beberapa dari mereka menilai bahwa warna yang digunakan kurang menarik dan video klip agar diambil lebih dekat dengan objek. Sementara dari aspek tujuan penggunaan konten, pengguna menyebutkan alat/aplikasi ini berguna untuk pendidik professional dan juga orang tua serta murid. Dari aspek kebermanfaatan, kebanyakan pengguna mengatakan bahwa alat ini sangat informatif. Mereka banyak mendapatkan inforamasi yang sebelumnya tidak diketahui dan ini akan sangat membantu mereka dalam menjalankan pembelajaran. Dari aspek pemahaman, bagi mahasiswa, mereka melihat sebuah kasus – kasus yang bisa menjadi teladan. Beda halnya dengan para guru yang sudah memiliki pemahaman karena pengalaman mereka dalam hal belajar mengajar. Lalu, dari aspek masalah yang harus diubah atau tidaknya, pengguna mengatakan bahwa alat ini sangat bermanfaat namun harus menambahkan topik yang lebih luas lagi.
Dari berbagai aspek yang sudah disebutkan, maka alat ini benar – benar bisa mengembangkan pembelajaran bagi guru dan menambahkan pemahaman siswa dengan menjembatani antara teori dan praktek. Tidak hanya ilmu yang bermanfaat, namun dari segi visual pun alat ini ramah dan mudah digunakan. Topik yang disajikan pun sesuai dengan kebutuhan siswa. Hanya saja perlu penambahan topik yang lebih meluas lagi. Adapun rekomendasi khusu dari peneliti ialah dengan mengamati jenis masalah yang kita temui dan meningkatkan pemahaman serta pengetahuan kita melalui aplikasi ini, maka akan mendapatkan sebuah bukti yang efektif dan konkret. Adapun untuk hambatan, peneliti tidak menyebutkan hambatan yang dilaluinya ketika pelaksanaan penelitian ini.
4. Kesimpulan
Peneliti menyebutkan kesimpulan yang didapat dalam penelitian ini berisi tentang bagaimana membuat pemikiran matematika anak menjadi berkembang melalui alat ini. Pembelajaran pun menjadi lebih efektif berkat adanya instruksi yang disajikan sesuai dengan pengetahuan dan kebutuhan belajar siswa sebelumnya. Melalui aplikasi/alat inilah guru dapat memberikan kesempatan belajar yang dapat menumbuhkan pemahaman siswa hanya dengan sebuah tampilan visual. Guru pun dapat memahami karakter mereka dengan video klip yang sudah direkam sebelumnya.
Alat ini dapat digunakan bagi seorang guru dan calon guru. Keduanya dapat memberikan dua manfaat bagi lingkungan yang nyata. Dengan alat ini dapat memperluas pengetahuan dan mendukung pembelajaran bagi mereka. Adapun saran dan rekomendasi peneliti tersirat melalui sebuah kalimat yang isinya tentang akan adanya produksi aplikasi serupa dengan topik matematika yang lebih luas serta disiplin ilmu lain seperti sains.
DAFTAR PUSTAKA
Olkun, S., Altun, A., & Deryakulu, D. (2009). Development and evaluation of a case ‐ based digital learning tool about children ’ s mathematical thinking for elementary ... (May). https://doi.org/10.1080/02619760902783875
Assalamualaikum wr.wb. Selamat Datang, Welcome to my second blog. Di blog ini saya akan menshare ilmu-ilmu yang saya dapatkan. Jangan lupa follow akun instagram @dwipaint jika ingin tau tentang seni menulis tipografi. Dan subscribe akun Youtube Dwiyanti Project.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
-
A. Visualisasi Proses Perilaku Manusia Menurut Wikipedia, perilaku manusia adalah sekumpulan perilaku yang dimiliki oleh manus...
-
Tesis Anak sekolah dasar berada pada rentan usia 7 – 12 tahun. Di usia tersebut anak berada pada fase perkembangan operasional konkret...
-
Tari Piring Fenomena budaya yang ada pada tari piring ialah ragam kebersamaan, kesatuan dan gotong royong yang diekspresik...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar