Selasa, 28 April 2020

Cara Membuat Hiasan dari Bahan Alami dan Buatan || Tema 5 Pengalamanku di Tempat Wisata Kelas 2 SD

Hiasan dari Bahan Alami

 Cara Membuat Lukisan dari Bahan Dedaunan

Alat dan Bahan :
  1. Daun kering sebanyaknya sesuai kebutuhan
  2. Kertas Karton
  3. Cat Akrilik
  4. Kuas
  5. Wadah kecil
  6. Air secukupnya

Cara membuat :
  1. Ambillah beberapa daun yang berbeda - beda sebagai variasi
  2. Setelah daun terkumpul, masukan cat akrilik ke dalam wadah dengan warna sesuai kesukaanmu. Lalu tuangkan air secukupnya.
  3. Ambil daun tadi lalu berikan warna menggunakan cat akrilik menggunakan kuas. Pengecatan ada di bagian atas daun agar terlihat serat - seratnya.
  4. Tempel daun tersebut ke dalam kertas sambil menepuk perlahan agar cat dapat menempel di kertas.
  5. Lakukan hal yang sama pada daun yang lain sesuai kreasimu.
  6. Buat gambar batang dan bunga pada lukisanmu menggunakan kuas agar lukisanmu semakin cantik.

Hiasan dari Bahan Buatan

Cara Membuat Boneka dari Botol Bekas


Bahan dan Peralatan yang Dibutuhkan:

  1. 2 Botol bekas minuman soda
  2. Cutter
  3. Cat
  4. Kuas
  5. Lem plastik
  6. Kain perca

Cara Membuat Boneka dari Botol Bekas

  1. Potong botol pertama menjadi dua bagian.
  2. Potong botol kedua 3/4 bagian saja.
  3. Gunakan bagian bawah botol untuk membuat boneka dari botol bekas.
  4. Gabungkan kedua botol yang sudah dipotong (lihat gambar)
  5. Gunakan lem agar lebih kuat.
  6. Jika lem sudah mengering, catlah botol dengan warna putih.
  7. Setelah cat mengering, cat kembali botol membentuk gambar pinguin degan warnah hitam.
  8. Berikan pula hiasan warna pada atas botol.
  9. Berikan hiasan pada boneka dengan kain perca.
  10. Boneka dari botol bekas sudah selesai dibuat

Kamis, 23 April 2020

ANALISIS JURNAL INTERNASIONAL || Development and Evaluation of Case-Based Digital Learning Tools About Children’s Mathematical Thinking for Elementary Schools (L-TEST)

ANALISIS JURNAL INTERNASIONAL
Development and Evaluation of Case-Based Digital Learning Tools About Children’s Mathematical Thinking for Elementary Schools (L-TEST)
oleh Sinan Olkun, Arif Altun, Deniz Deryakulu

1. Latar Belakang
Dewasa ini, menjadi calon guru harus terampil dalam segala hal. Guru pada mulanya belajar di bangku kuliah dengan suasana yang masih tetap aman, kini harus berhadapan dengan siswa langsung di kelas. Terlebih bagi guru sekolah dasar yang terdiri dari siswa dengan rentang usia 7-12 tahun. Kemampuan teori guru pasti andal ketika mendapatkannya di bangku kuliah. Namun apakah teori yang mumpuni akan sebanding dengan keterampilan – keterampilan yang harus dikuasai oleh guru? Bagi seorang guru SD yang baru terjun ke dunia SD akan sangat berbeda. Guru dituntut professional dalam mengelola kelas yang tidak selalu berjalan mulus. Maka, guru harus belajar lebih banyak lagi.
Sebagai guru SD, harus menguasai seluruh mata pelajaran. Salah satunya ialah matematika yang kurang diminati siswa. Guru yang masih baru masuk ke dalam lingkungan sekolah dasar inilah mereka harus belajar tentang pemikiran, karakteristik, sikap, mental siswa, dll. Oleh karena itu, banyak guru baru yang kewalahan dalam memahami siswa khususnya ketika belajar matematika. Lalu, muncullah aplikasi yang dapat membantu pekerjaan guru sekaligus membantu pemahaman bagi siswa melalui video. Aplikasi ini diuntungkan oleh guru dan juga siswa. Bagi guru, hal ini dapat menjadi patokan untuk mengamati bagaimana perkembangan pemikiran (kognitif), sikap, pemahaman, karakteristik, juga keterampilan siswa. Dan bagi siswa, hal ini dapat membantu mereka dalam memahami maksud dan tujuan pembelajaran.
Kaitannya dengan studi literatur, peneliti menyebutkan tentang pemikiran matematika anak – anak seperti jumlah, bentuk, angka, dan aritmatika. Anak – anak
akan memiliki pemahaman dari primitif ke numerik. Seperti halnya mereka mengetahi bahwa angka itu memiliki tatanan yang tetap. Sehingga dengan beberapa tahap anak jadi mengenal angka. Anak pun mengetahui bahwasannya terdapat satu set atau dua set yang memiliki penurunan atau penjumlahan dalam satu atau dua set tersebut. Dalam hal ini anak telah mengetahui konsep aritmatika secara sederhana. Kemudian anak akan belajar tentang konsep bentuk yang berawal dari pemberian angka dalam bentuk geometri dan dapat disamakan dengan bentuk/benda nyata.
Tujuan adanya penelitian ini adalah untuk memunculkan tanggapan siswa pada usia yang berbeda dalam situasi matematika yang mengandalkan jumlah, operasi aritmatika, dan bentuk, serta untuk mengetes aplikasi ini gunanya dalam proses pembelajaran. Dengan kata lain, penelitian ini dilakukan agar mendapatkan informasi – informasi berupa : 1) persepsi dari pengguna tentang kegunaan dan desain visualnya, 2) persepsi pengguna tentang penggunaan dari fungsional alat tersebut, 3) manfaat yang dirasakan dari sistem, 4) sejauh mana sistem dapat membantu untuk menambah pengetahuan mereka, dan 5) saran untuk sistem dari mereka sebagai bentuk feedback dan perbaikan sistem.

2. Metode Penelitian
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa sekolah dasar berumur 4-11 tahun baik laki – laki maupun perempuan dan juga 189 guru siswa tingkat junior, 13 guru siswa tingkat senior, 10 guru kelas dan 13 mahasiswa pascasarjana jurusan pendidikan matematika. Mulanya, penelitian ini merekam setiap siswa ketika diwawancarai di sebuah ruangan yang berbeda untuk menjelaskan tindakan dan verbalisasinya ketika mereka belajar matematika. Lalu klip video tersebut diedit dan disatukan ke dalam CD yang nantinya digunakan sebagai bahan pembelajaran dan mengamati karakter siswa bagi guru dan sebagai media pembelajaran bagi siswa. Suatu aplikasi ini disajikan dengan sumber daya tampilan data yang mana visualnya berisi tentang video klip dari siswa, domain matematika (jumlah, bentuk, aritmatika), prinsip matematika, tingkatan usia, menu interaktif, tampilan sebuah masalah, penjelasan prinsip – prinsip matematika atau jenis masalah, dan strategi yang mungkin digunakan. Instrument penelitian ini pun menggunakan lima pertanyaan terbuka melalui situs web online dan berbasis kertas. Lima pertanyaan terbuka itu ialah (1) persepsi pengguna tentang kegunaan dan desain antarmuka; (2) persepsi mereka tentang penggunaan fungsional alat; (3) manfaat yang dirasakan dari sistem; (4) sejauh mana sistem membantu mereka untuk membuat koneksi dengan pengetahuan mereka yang ada; dan (5) saran mereka untuk perbaikan sistem lebih lanjut. Lalu mereka dapat mengisi kuesioner tersebut dalam waktu 10-20 menit dan hanya bisa mengakses situs web satu kali.
Data dianalisis menggunakan teknik kualitatif dan kuantitatif. Dalam hal ini, peneliti menggunakan teknik matriks dalam memetakan jawaban. Pertanyaan penelitian di tempatkan di kolom kiri dan tanggapan berada di sisi kanan. Data kemudian diberi kode sesuai dengan pola yang terjadi dalam teks. Dan tanggapan yang sama dianggap menjadi satu kesatuan tema. Validitas dalam penelitian ini
dengan mencari pola dalam kesamaan dan perbedaan ide yang berasal dari pengguna yang berbeda seperti guru, calon guru, dan pendidik matematika. Sedangkan untuk keterbatasan, peneliti tidak menemukan serangkaian hambatan yang dilalui ketika sedang melakukan penelitian.

3. Hasil dan Diskusi
Gagasan dari tanggapan yang telah direkam, disimpulkan dan mendapat lima tema utama, yaitu : (1) tampilan dan keramahan antarmuka; (2) tujuan penggunaan konten; (3) pengguna dapat mempelajari sesuatu yang baru dari alat tersebut; (4) pengguna memperdalam pemahaman mereka sebelumnya; dan (5) masalah yang menurut mereka harus diubah atau ditambahkan ke alat tersebut.
Dari aspek antarmuka kebanyakan pengguna menilai bahwa visualnya ramah pengguna dan mudah untuk digunakan. Meskipun beberapa dari mereka menilai bahwa warna yang digunakan kurang menarik dan video klip agar diambil lebih dekat dengan objek. Sementara dari aspek tujuan penggunaan konten, pengguna menyebutkan alat/aplikasi ini berguna untuk pendidik professional dan juga orang tua serta murid. Dari aspek kebermanfaatan, kebanyakan pengguna mengatakan bahwa alat ini sangat informatif. Mereka banyak mendapatkan inforamasi yang sebelumnya tidak diketahui dan ini akan sangat membantu mereka dalam menjalankan pembelajaran. Dari aspek pemahaman, bagi mahasiswa, mereka melihat sebuah kasus – kasus yang bisa menjadi teladan. Beda halnya dengan para guru yang sudah memiliki pemahaman karena pengalaman mereka dalam hal belajar mengajar. Lalu, dari aspek masalah yang harus diubah atau tidaknya, pengguna mengatakan bahwa alat ini sangat bermanfaat namun harus menambahkan topik yang lebih luas lagi.
Dari berbagai aspek yang sudah disebutkan, maka alat ini benar – benar bisa mengembangkan pembelajaran bagi guru dan menambahkan pemahaman siswa dengan menjembatani antara teori dan praktek. Tidak hanya ilmu yang bermanfaat, namun dari segi visual pun alat ini ramah dan mudah digunakan. Topik yang disajikan pun sesuai dengan kebutuhan siswa. Hanya saja perlu penambahan topik yang lebih meluas lagi. Adapun rekomendasi khusu dari peneliti ialah dengan mengamati jenis masalah yang kita temui dan meningkatkan pemahaman serta pengetahuan kita melalui aplikasi ini, maka akan mendapatkan sebuah bukti yang efektif dan konkret. Adapun untuk hambatan, peneliti tidak menyebutkan hambatan yang dilaluinya ketika pelaksanaan penelitian ini.

4. Kesimpulan
Peneliti menyebutkan kesimpulan yang didapat dalam penelitian ini berisi tentang bagaimana membuat pemikiran matematika anak menjadi berkembang melalui alat ini. Pembelajaran pun menjadi lebih efektif berkat adanya instruksi yang disajikan sesuai dengan pengetahuan dan kebutuhan belajar siswa sebelumnya. Melalui aplikasi/alat inilah guru dapat memberikan kesempatan belajar yang dapat menumbuhkan pemahaman siswa hanya dengan sebuah tampilan visual. Guru pun dapat memahami karakter mereka dengan video klip yang sudah direkam sebelumnya.
Alat ini dapat digunakan bagi seorang guru dan calon guru. Keduanya dapat memberikan dua manfaat bagi lingkungan yang nyata. Dengan alat ini dapat memperluas pengetahuan dan mendukung pembelajaran bagi mereka. Adapun saran dan rekomendasi peneliti tersirat melalui sebuah kalimat yang isinya tentang akan adanya produksi aplikasi serupa dengan topik matematika yang lebih luas serta disiplin ilmu lain seperti sains.

DAFTAR PUSTAKA
Olkun, S., Altun, A., & Deryakulu, D. (2009). Development and evaluation of a case ‐ based digital learning tool about children ’ s mathematical thinking for elementary ... (May). https://doi.org/10.1080/02619760902783875

Senin, 13 April 2020

SUSUNAN TATA SURYA


Tata surya adalah kumpulan dari matahari, planet, dan benda langit lainnya. Tata surya juga bisa dikatakan sebagai tempat di mana planet-planet dan benda langit berada sambil terus mengelilingi matahari. Lintasan peredaran matahari dan planet-planet tersebut membentuk sebuah elips.
Planet-planet yang saat ini kita kenal adalah: Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus.
Sebelumnya, ada Pluto yang tergabung sebagai planet kesembilan di tata surya kita. Sekarang, menurut NASA, Pluto dikategorikan sebagai planet kerdil.
Agar lebih jelas mengenai pengertian tata surya, simak ulasan tentang alam semesta dan tata surya ini secara menyeluruh ya?
Materi ini akan lebih mudah dipahami jika ada alat peraga tata surya. Tapi Kak Hinda akan coba memberikan gambaran sejelas mungkin melalui ulasan berikut.

Teori Pembentukan Tata Surya

1. Teori bintang kembar

Teori ini dikemukakan oleh Ray Littleton pada tahun 1937 sampai 1941.
Menurut scientis yang memiliki nama lengkap Raymond Arthur Littleton ini, tata surya kita awalnya adalah dua bintang kembar, kemudian datanglah bintang lain dan menabrak salah satu dari bintang kembar tersebut.
Akibatnya, banyak pecahan yang mengambang di angkasa dan membentuk planet-planet seperti Jupiter dan Saturnus karena tidak dapat mengembun sendiri dan akibat ketidakstabilan rotasi.
Planet-planet tersebut kemudian mengorbit pada bintang yang masih utuh, salah satunya seperti bintang yang kita kenal yaitu matahari.
Teori serupa sebenarnya juga sudah pernah dikemukakan oleh Henry Russel pada tahun 1935, namun ditolak banyak ilmuwan karena Russel tidak memberikan perhitungan detail mengenai konsepnya. Selain dikenal sebagai teori bintang kembar, teori pembentukan tata surya ini juga dikenal sebagai lyttleton’s scenario[3] dan teori bintang ganda.

2. Teori kabut Kant-Laplace – Teori Nebula

Teori kabut Kant-Laplace ini dikenal juga dengan teori nebula. Ini merupakan salah satu teori yang cukup banyak diterima oleh para ilmuwan.
Teori ini diungkapkan oleh beberapa ilmuwan.
  • Pertama, tahun 1734 diungkapkan oleh Emanuel Swedenborg.
  • Kedua, tahun 1755 berdasarkan teori Swedenborg, Immanuel Kant mengembangkannya dengan gagasan yang lebih luas tentang teori ini.
  • Ketiga, tahun 1796, Pierre-Simon Laplace secara independen juga mengemukakan teori yang sama.
Secara singkat, teori pembentukan tata surya menurut Kant adalah sebagai berikut[4]:
Tata surya terbentuk dari kabut dan gas yang ada di angkasa. Di mana kabut dan gas ini berputar secara lambat hingga membentuk sebuah cakram yang datar yang ada inti massanya.
Nah, inti massa yang letaknya di tengah memiliki suhu yang sangat tinggi dan bercahaya. Bentuk ini kita kenal dengan matahari.
Sedangkan bagian pinggir dari inti massa mengalami proses pendinginan. Yang pada kelanjutannya berubah menjadi planet-planet. Planet-planet ini kemudian mengorbit ke matahari.

3. Teori pasang surut

Teori pasang surut ini dikenal juga dengan nama tidal theory. Teori ini dikemukakan oleh James Jeans pada tahun 1917 yang secara ringkas mengungkapkan teori pembentukan planet sebagai berikut[24]:
Di tata surya sudah ada matahari, lalu datanglah bintang lain. Bintang ini mendekat ke matahari. Nah, bintang besar ini menarik gelombang pasang gas yang ada di matahari sehingga menempel di bagian bintang besar tersebut.
Selanjutnya terjadilah proses tarik menarik gelombang antara bintang besar dan matahari. Saking kencangnya sampai gelombang ini putus.
Sebagian gas pecah menjadi partikel-partikel yang kemudian menjadi planet. Lalu sebagian lain gas tersebut masuk lagi ke matahari.
Teori pembentukan tata surya ini dijuluki teori pasang surut karena:
  • Pasang: karena pada saat gelombang panas dilepas oleh matahari ke bintang, kejadiannya mirip peristiwa pasang.
  • Surut: karena pada saat sebagian gelombang panas kembali ke matahari mirip dengan kejadian surut.

4. Teori proto planet

Dikemukaan oleh W.H. McCrea pertama kali tahun 1960, lalu 1963, dan 1978 dengan nama teori protoplanet yang isinya adalah[25]:
Matahari dan planet-planet secara individual bersatu dari dalam awan yang sama. Yang mana planet-planet kecil kemudian ditarik oleh gravitasi matahari yang jauh lebih besar.
Teori proto planet ini memiliki beberapa masalah karena menjelaskan bahwa planet mengorbit ke matahari dengan arah yang sama. Yang jika ditangkap secara individu terlihat tidak mungkin.

5. Teori awan debu atau awan kabut

Teori awan debu atau awan kabut ini disebut juga dengan the dust – cloud theory. Teori ini dikenalkan oleh Carl von weizsaecker. Kemudian disempurnakan oleh Gerard Peter Kuiper pada tahun 1950.
Inti dari teori awan debu adalah bahwa tata surya terbentuk dari sejumlah awan gas yang jumlahnya sangat banyak.
Kemudian gumpalan awan gas tersebut mengalami penyusutan dan pemampatan. Kemudian menarik partikel debu yang ada di sekitarnya hingga terbentuklah bola. Selanjutnya, bola-bola tersebut memilin sehingga terbentuk semacam cakram.
Bagian tengah piringan cakram ini bergerak lambat yang mengakibatkan panas dan tekanannya meningkat karena adanya proses saling tekan antar partikel. Nah, bagian tengah inilah yang kita kenal dengan matahari yang bisa bercahaya.
Sementara bagian pinggiran cakram bergerak dengan cepat hingga saling dan mental dan terbentuklah gumpalan-gumpalan yang lebih kecil. Gumpalan-gumpalan kecil ini kemudian kita kenal dengan sebutan planet, meteoroid, asteroid, satelit, komet, dan benda langit kecil lainnya.

6. Teori planetesimal

Adalah Thomas Chamberlin dan Forest R Moulton yang mengenalkan teori planetesimal ini pada tahun 1905.
Dalam teori ini dikemukakan bahwa matahari sudah ada pada awalnya. Lalu ada bintang yang melintas dan mendekat sehingga menyebabkan partikel matahari tertarik keluar ke arah bintang yang baru datang.
Selanjutnya bintang tersebut pergi. Pada saat yang bersamaan partikel yang sudah terlanjur tertarik ke bintang mengambang di angkasa dan pada kelanjutannya membentuk planet. Sementara sebagian partikel lain masih bisa kembali ke matahari.

Planet - Planet

Pengertian planet

Pengertian planet adalah benda langit yang mengorbit pada sebuah bintang sehingga memiliki gravitasi sendiri. Bintang yang dimaksud adalah matahari dan orbitnya berbentuk elips.

Karakteristik / ciri-ciri planet dalam tata surya

Secara umum, ada dua jenis utama planet menurut zat pembentuk sebagai karakteristik / ciri-ciri planet dalam tata surya. Yaitu planet raksasa gas besar berkepadatan dan planet keBumian atau raksasa darat kecil berbatu.
Yang termasuk dalam planet raksasa gas adalah Neptunus, Uranus, Saturnus, dan Jupiter. Sedangkan yang termasuk dalam planet keBumian adalah Bumi, Venus, Merkurius, dan Mars.
Selain itu, IAU (persatuan astronomi internasional) juga mengakui lima planet kerdil. Di antaranya adalah juno, Pluto, vesta, pallas, dan cerres.

Klasifikasi planet

Sebagaimana pengertian planet yang sudah dipaparkan di atas bahwa planet mengorbit ke matahari. Apa itu orbit?
Orbit adalah garis edar planet saat mengelilingi matahari. Berdasarkan letak planet, terdapat dua klasifikasi planet yang utama, yakni planet dalam dan planet luar tata surya.
  • Planet dalam adalah planet-planet yang berada di dalam sabuk asteroid (letaknya antara orbit Mars dan Jupiter), yaitu Merkurius, Venus, Bumi, dan Mars.
  • Planet luar tata surya adalah planet-planet yang berada di luar sabuk asteroid, yaitu Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus.
Agar lebih jelas mengenai 8 planet tersebut, terus simak ulasan tentang planet ini ya?

Urutan nama dan susunan planet tata surya

Berikut adalah susunan planet dalam tata surya kita minus planet Pluto yang sudah diakui sebagai planet kerdil diurutkan dari yang paling dekat dengan matahari:
  1. Merkurius
  2. Venus
  3. Bumi
  4. Mars
  5. Jupiter
  6. Saturnus
  7. Uranus
  8. Neptunus

Rabu, 08 April 2020

KEBIJAKAN DAN INOVASI PENDIDIKAN

  • Model inovasi pendidikan menggunakan discovery yaitu (1) penggunaan penilaian otentik. Bentuk penilaian itu sendiri sebenarnya sudah diketahui oleh masyarakat. Hanya saja masyarakat mengetahui penilaian kuantitatif saja. Mereka melihat hasil belajar siswa berdasarkan angka – angka. Sedangkan penilaian otentik diterapkan dengan penilaian berbasis kuantitatif dan kualitatif. Setiap siswa dinilai berdasarkan bakat dan hasil prestasi masing – masing individu sesuai dengan kemampuannya. (2) model pembelajaran CBSA (Cara Belajar SIswa Aktif). Memusatkan untuk siswa agar pembelajaran dilakukan untuk menumbuhkan keaktifan siswa didukung dengan sistem, sumber, media, dan lingkungan yang menyenangkan.
Model inovasi pendidikan menggunakan invention yaitu (1) pembelajaran daring (online). Proses belajar di jaman sekarang telah berevolusi ke dalam bentuk online. Dimulai dari sumber buku, ujian, penilaian, bahkan diskusi dapat dilaksanakan secara online. Hal ini
memang telah diketahui oleh masyarakat luas. Siswa akan menggunakan gadgetnya dengan diawasi oleh guru maupun orang tua. (2) Kelompok belajar berbasis TGT (Team Games Tournament). Dalam kelompok belajar pembelajaran tidak hanya dilakukan biasa saja, namun menyelipkan games seperti turnamen agar memotivasi siswa untuk mencetak skor ketika menjawab soal yang diberikan guru.TGT ini sangat memungkinkan untuk membuat siswa aktif dan berpartisipasi kepada seluruh kegiatan pembelajaran.

  • Hal yang harus dipertimbangkan berdasarkan atribut dan karakteristik inovasi pendidikan :

  1. Harus memiliki kebermanfaatan yang dapat dirasakan oleh berbagai pihak.
  2. Disesuaikan dengan nilai, pengalaman, serta kebutuhan masyarakat.
  3. Mudah untuk digunakan dan dilaksanakan proses pembelajarannya bagi siswa dan guru.
  4. Tidak mengeluarkan biaya yang mahal hingga membebankan orang tua siswa dan terjadinya praduga negatif dari warga kepada masyarakat.
  5. Dapat dilakukan dengan efisiensi.
  6. Meminimalisir resiko yang mungkin terjadi.
  7. Pembelajaran harus mudah dikomunikasikan, terutama mudah untuk difahami oleh siswa dan dapat diterima oleh masyarakat.
  8. Melibatkan masyarakat dalam hal apapun terutama perihal kesepakatan dengan sekolah.
  9. Memiliki hubungan interpersonal yang baik antara sekolah dengan masyarakat.
  10. Setidaknya inovasi tersebut bermanfaat untuk kepentingan bersama bukan kepentingan pribadi guru.
  11. Menyediakan dan mempersiapkan penyuluh inovasi untuk memperkenalkan inovasi yang hendak dilaksanakan.

  • Perangkat sekolah mengomunikasikan inovasi secara spontan melalui pertemuan dengan beberapa guru. Nantinya, guru – guru tersebut akan saling menyampaikan informasi tentang pengelolaan SD yang dikerucutkan perihal berwawasan lingkungan. Penyampaian informasi ini dapat dilakukan secara langsung melalui obrolan ataupun melalui radio, koran, dll. Diskusi dan sharing yang dilaksanakan oleh guru tersebut dapat dinamakan dengan difusi. Difusi terjadi antar berbagai guru akan memperkuat opini dan pandangan tentang pengelolaan SD berwawasan lingkungan. Setelah para guru memiliki satu kesepakatan dan memiliki pandangan yang sama, selanjutnya dilaksanakanlah diseminasi. Diseminasi dilakukan melalui perencanaan yang ditentukan sebelumnya. Perencanaan tersebut berupa menyiapkan penyuluh (SDM), inovasi, waktu, beserta tempat tertentu. Maka diadakanlah sejenis penataran/workshop/seminar untuk mengomunikasikan, memperkenalkan, dan menyebarluaskan inovasi pengelolaan SD berbasis wawasan lingkungan.

  • Lima contoh inovasi teknologi pendidikan yang dapat diterapkan di SD:

  1. Penggunaan Kahoot dalam melakukan kuis dengan siswa
  2. Penggunaan aplikasi PlickersApp dalam sistem ujian atau kegiatan penilaian siswa yang dilakukan secara serentak dan langsung mengetahui nilai masing – masing siswa.
  3. Media pembelajaran berbasis animasi motion grapic untuk meningkatkan rasa ingin tahu siswa dan membangkitkan motivasi siswa.
  4. Media pembelajaran menggunakan aplikasi multimedia interaktif untuk meningkatkan keaktifan siswa melalui pembelajaran berbasis teknologi digital.
  5. Pembelajaran dilakukan dengan sistem augmented reality (AR) untuk merealistikkan sesuatu yang belum pernah diketahui siswa dan menampilkan sesuatu secara 3 dimensi.
Kategori penerima inovasi dijelaskan sebagai berikut:
  1. Inovator : sesorang yang cepat menerima informasi atau bisa dikatakan dengan seseorang yang menyenangi pembaharuan.
  2. Pemula : seseorang yang menerima inovasi harus dengan penganalisissan terlebih dahulu hingga akhirnya menerima inovasi
  3. Mayoritas awal : orang yang menerima inovasi setelah melalui rata – rata anggota sistem sosial.
  4. Mayoritas akhir : orang yang menerima inovasi setelah banyak dari anggota sistem sosial menerima inovasi.
  5. Terlambat : seseorang yang menerima inovasi paling akhir atau terasing atau paling sempit pandangan.
  • Tahapan proses keputusan inovasi yang dilakukan :

  1. Tahap pengetahuan : dimaksudkan untuk memberikan serangkaian informasi perihal perkuliahan daring serta keunggulan dan manfaat yang akan didapatkan ketika perkuliahan secara daring kepada mahasiswa dan masyarakat. Dalam hal ini mahasiswa mulai untuk menyadari dan membuka diri tentang perkuliahan daring dengan mencari tahu atau menggali informasi secara luas.
  2. Tahap bujukan : tahap dimana lebih menekankan rasa seseorang setelah memperoleh pengetahuan tentang inovasi tersebut. Dalam hal ini, setelah mahasiswa memperoleh informasi, maka dilanjutkan dengan proses suka tidaknya terhadap inovasi tersebut.
  3. Tahap keputusan : mahasiswa menentukan keputusan yang akan dibuatnya antara menerima atau menolak perkuliahan daring berdasarkan tahap pengetahuan dan bujukan yang telah dilaluinya.
  4. Tahap implementasi : mahasiswa mulai mengaplikasikan inovasi perkuliahan daring oleh dosennya setelah ia menerima inovasi tersebut. Penerapan inovasi ini dilakukan sangat lama.
  5. Tahap konfirmasi : tahap dimana pemberian konfirmasi dengan penguatan yang ada atau malah memiliki pandangan lain dan memutuskan berhenti dari penerapan inovasi dan tidak menggunakannya lagi. Dalam hal ini mahasiswa mencari penguatan untuk melanjutkan penerapan perkuliahan daring berdasarkan tahap implementasi yang dilaluinya. Atau bahkan berhenti dari penerapan perkuliahan daring karena sesuatu terjadi di tengah – tengah penerapan sehingga menimbulkan harusnya berhenti.
  6. Tipe keputusan yang diterapkan untuk perkuliahan daring ialah tipe keputusan inovasi kolektif. Dimana pengambilan keputusan berdasarkan suara banyaknya yang menerima atau menolak keputusan. Hal ini dilakukan karena untuk menerapkan suatu keputusan hendaknya dilakukan berdasarkan keputusan bersama – sama. Agar nantinya tidak menimbulkan persoalan – persoalan lain.
  • Model inovasi kurikulum berbasis kearifan lokal. Model proses inovasi menurut Rogers (1983) dapat dijelaskan sebagai berikut:

  1. Inisiasi (permulaan) meliputi kegiatan agenda setting dan penyesuaian. Maka, dalam inovasi kurikulum berbasis kearifan lokal ini melakukan serangkain perencanaan kulikulum secara menyeluruh serta menyesuaikan dengan masalah kebudayaan sat ini yang kurang mendapat perhatian dari masyarakat luas. Seluruh lapisan masyarakat harus menyadari akan pentingnya menjaga dan melestarikan budaya bangsa agar tidak diakui oleh negara lain. Oleh karena itu, untuk menjaga dan melestarikan budaya maka dianutlah sistem kearifan lokal ke dalam bentuk kurikulum sekolah.
  2. Keputusan menerima inovasi. Dalam hal ini dilakukan kegiatan pengetahuan, kepercayaan, keputusan, penerapan dan konfirmasi. Hendaknya individu melakukan hal tersebut dalam rangka menerima atau menolak inovasi kurikulum berbasis kearifan lokal ini agar fokus dan terencana dengan baik.
  3. Implementasi meliputi kegiatan redefinisi, klasifikasi, dan rutinisasi terhadap penerapan kurikulum berbasis kearifan lokal. Sistem redefinisi dilakukan untuk memberikan sistem pengajaran baru ketika menerapkan inovasi kurikulum. Tahap klarifikasi berupa ketersediaan sarana dan prasarana yang menunjang kurikulum berbasis kearifan lokal. Terakhir, tahap rutinisasi merupakan tahap pelaksanaan inovasi kurikulum dalam jangka waktu yang lama.
  • Penerapan strategi inovasi

  1. Strategi fasilitatif. Contohnya diterapkan kurikulum berbasis teknologi seperti di Singapura. Berarti otomatis fasilitas yang ada pada sekolah tersebut haruslah diupgrade menjadi lebih baik lagi. Maka, dalam kurikulum ini dibutuhkan strategi fasilitatif. Dimana strategi ini menunjang pembelajaran dan inovasi kurikulum tersebut. Atau bahkan fakta di lapangan mungkin terjadinya ketidakseimbangan antara fasilitas yang ada dengan kemampuan guru. Bisa saja hal ini terjadi. Oleh karena itu, strategi fasilitatif diadakan bukan hanya fasilitas yang memadai, namun oleh para guru yang memiliki kemampuan yang mumpuni untuk mengoperasikan teknologi.
  2. Strategi pendidikan. Contohnya ketika ingin menanamkan pemahaman berkaitan dengan pemberian informasi menggunakan strategi pendidikan. Strategi ada bagi sasaran yang tidak memiliki keterampilan dan pengetahuan yang dibutuhkan. Sehingga hadirnya strategi pendidikan untuk mere-edukasi sesuatu yang telah dipelajari sebelum mempelajari tingkah laku atau sikap.
  3. Strategi bujukan. Contohnya ketika hendak membujuk sasaran untuk menerima inovasi. Biasanya strategi ini digunakan dalam inovasi yang berbau bidang perekonimian. Sepergi SPG/SPB yang menawari suatu barang kepada pelanggan agar membeli barang hasil inovasi dari bosnya. Strategi bujukan dilaksanakan untuk membujuk sasaran yang kurang minat terhadap inovasi hingga akhirnya mereka menerima inovasi.
  4. Strategi paksaan. Contohnya seorang leader telah memutuskan suatu peraturan kerja bagi karyawannya. Hal ini dilakukan tanpa ada kesempatan suara dari karyawannya. Karena hal ini sasaran tidak adanya kesadaran dalam perubahan sedangkan perubahan tersebut harus terwujud dalam waktu yang singkat sehingga memungkinkan leadernya langsung menerima inovasi.
  • Ciri – ciri guru yang inovatif ialah : guru yang menyukai hal – hal baru, guru yang terbuka dengan segala pembaruan demi keefektifitasan pembelajaran, guru yang memperhatikan karakteristik siswa dalam belajar, guru yang senantiasa memiliki media pembelajaran yang variatif, guru yang melibatkan siswa dalam pembelajaran, guru yang senang mengeksplorasi lingkungan belajarnya, guru yang visioner, guru yang dapat merubah sesuatu hal yang tidak perlu menjadi hal yang dibutuhkan siswa, guru yang memiliki banyak ide.
  • Model inovasi teknologi pendidikan yang saya bahas ialah media pembelajaran berbasis motion graphics. Motion graphics adalah salah satu dari seni digital berbasis animasi yang dibuat sekreatif mungkin hingga para viewer dapat meningkatkan kefokusan dan ketertarikan dari animasi yang telah dibuatnya. Pembuatan motion graphics ini menggunakan aplikasi adobe after effect. Penggambaran tokoh/karakter animasi pun dibuat secara terpisah pada aplikasi gambar digital seperti adobe illustration, corel draw, dll. Motion graphics ini bisa disajikan ke dalam beragam gaya. Durasi video yang dibuat biasanya 30 detik hingga 3 menit tergantung dari kebutuhan konten.
Sumber : Overtime. (2019). Motion Grahpics itu Apa Sih?. [online] diakses dari https://studioovertime.com/motion-graphics-itu-apa-sih/ Diakses pada Oktober 2

Jumat, 03 April 2020

GLOBALISASI


Permasalahan lingkungan global

A.    Pengertian globalisasi

Kata globalisasi diambil dari kata global, yang maknanya universal. Ada yang memandangnya sebagai suatu proses sosial, proses sejarah atau proses alamiah yang akan membawa seluruh bangsa dan negara di dunia makin terkait satu sama lain, mewujudkan suatu tatanan kehidupan baru atau kesatuan koeksistensi dengan menyingkirkan batas-batas geografis, ekonomi dan budaya masyarakat.
            Mitos yang hidup selama ini adalah proses globalisasi akan membuat dunia seragam. Proses globalisasi ini akan menghapus identitas dan jati diri. Scholte melihat bahwa ada beberapa definisi yang dimaksudkan orang dengan globalisasi:
1.      Internasionalisasi: globalisasi diartikan sebagai meningkatnya hubungan internasional. Dalam hal ini masing-masing negara tetap mempertahankan identitasnya masing-masing, namun menjadi semakin tergantung satu sama lain.
2.      Liberalisasi: globalisasi juga diartikan dengan semakin diturunkan batas antar negara, misalnya hambatan tariff ekspor impor, lalu lintas devisa, maupun migrasi.
3.      Universalisasi: globalisasi juga digambarkan semakin tersebarnya hal material maupun immaterial ke seluruh dunia. Pengalaman di satu lokaliotas dapat menjadi pengalaman seluruh dunia
4.      Westernisasi: westernisasi adalah salah satu bentuk dari universalisasi dengan semakin menyebarnya pikiran dan budaya dari barat sehingga mengglobal.
5.      Hubungan transplanetari dan superateritorialitas: arti kelima ini berbeda dengan keempat definisi diatas. Pada empat definisi pertama, masing-masing negara masih mempertahankan status ontology sendiri, bukan sekedar gabungan negara-negara.

B.     Ciri globalisasi


  1. Perubahan dalam konsep ruang dan waktu. Perkembangan barang-barang seperti telepon genggam, televise, internet menunjukkan bahwa komunikasi global terjadi demikian cepatnya, sementara melalui pergerakan massa semacam turisme memungkinkan kita merasakan banyak hal dan budaya yang berbeda. 
  2. Pasar dan produksi ekonomi dinegara-negara yang berbeda menjadi saling bergantung sebagai akibat dari pertumbuhan perdagangan internasional, peningkatan pengaruh perusahaan multinasiona, dan dominasi semacam Word Trade Organizaation (WTO).
  3. Peningkatan interaksi cultural melalui perkembangan media massa (terutama televise, film, music, dan transmisi berita dan olahraga internasional) saat ini, kita dapat mengkonsumsi dan mengalami gagasan dan pengalaman baru mengenai hal-hal yang melintasi beraneka ragam budaya.
  4. Meningkatnya masalah bersama, misalnya pada bidang lingkungan hidup, krisis multinasional, inflasi regional dan lain-lain.

C.     Sejarah globalisasi

Banyak sejarawan yang menyebut globalisasi sebagai fenomena di abad ke-20 ini yang dihubungkan dengan bangkitnya ekonomi internsional. Padahal interaksi dan globalisasi dalam hubungan antar bangsa di dunia telah ada sejak berabad-abad yang lalu. Bila ditelurusi, benih-benih globalisasi telah tumbuh ketika manusia mulai mengenal perdagangan antar negeri sekitar tahun 1000 dan 1500 M. saat itu, pedagang dari tiongkok dan india mulai menelusuri negeri lain baik melalui jalan darat (seperti misalnya jalur sutera) maupun jalan laut untung berdagang. Fenomena berkembangnya perusahaan McDonald di seluruh pelosok dunia menunjukkan telah terjadinya globalisasi.
Fase selanjutnya ditandai dengan dominasi perdagangan kaum muslim di asia dan afrika. Kaum muslim membentuk jaringan perdagangan yang antara lain meliputi jepang, tiongkok, Vietnam, Indonesia, malaka, india, Persia, pantai afrika timur, laut tengah, venesia, dan genoa. Di samping membentuk jaringan dagang, kaum pedagang muslim juga menyebarkan nilai-nilai agamanya, nama-nama, abjad, arsitek, nilai sosial dan budaya arab ke warga dunia.
Fase selanjutnya ditandai dengan eksplorasi dunia secara besar-besaran oleh bangsa eropa. Spanyol, portugis, inggris dan belanda adalah pelopor-pelopor eksplorasi ini. Hal ini didukung pula dengan terjadinya revolusi industry yang meningkatkan keterkaitan antar bangsa dunia. Berbagai teknologi mulai ditemukan dan menjadi dasar perkembangan teknologi saat ini, seperti computer dan internet. Pada saat ini, berkembang pula kolonialisasi di dunia yang membawa pengaruh besar terhadap difusi kebudayaan di dunia. Semakin berkembangnya industry dan kebutuhan akan bahan baku serta pasar juga memunculkan berbagai perusahaan multinasionasional di dunia. Di Indonesia misalnya, sejak politik pintu terbuka, perusahaan-perusahaan eropa membuka berbagai cabangnya di Indonesia. Freeport dan exxon dari amerika serikat, unilever dari belanda. British petroleum dari inggris adalah beberapa contohnya. Perusahaan multinasional seperti ini tetap menjadi ikon globalisasi hingga saat ini.
Fase selanjutnya terus berjalan dan mendapatkan momentumnya ketika perang dingin berakhir dan komunisme di dunia runtuh. Runtuhnya komunisme seakan memberi pembenaran bahwa kapitalisme adalah jalan terbaik dalam mewujudkan kesejahteraan dunia. Implikasinya, negara negara di dunia mulai menyediakan diri sebagai pasar yang bebas. Hal ini didukung pula dengan perkembangan teknologi komunikasi dan transportasi. Alhasil, sekat-sekat antar negara pun mulai kabur. Reaksi masyarakat yang timbul diantaranya :
1.      Gerakan pro-globalisasi
Pendukung globalisasi ( sering juga disebut dengan pro-globalisasi) menganggap bahwa globalisasi dapat meningkatkan kesejahtaraan dan kemakmuran ekonomi masyarakat dunia. Mereka berpijak pada teori keunggulan komparatif yang dicetuskan oleh david ricardo. Teori ini menyatakan bahwa suatu negara dengan negara lain saling bergantung dan dapat saling menguntungkan satu sama lainnya, dan salah satu bentuknya adalah ketergantungan dalam bidang ekonomi. Kedua negara dapat melakukan transaksi pertukaran sesuai dengan keunggulan komparatif pada produk kamera digital (mampu mencetak lebih efisien dan bermutu tinggi) sementara Indonesia memiliki keunggulan komparatif pada produk kainnya. Dengan teori ini, jepang dianjurkan untuk menghentikan produksi kainnya. Dengan teori ini, jepang dianjurkan untuk menghentikan produksi kainnya dan mengalihkan factor-faktor produksinya untuk memaksimalkan produksi kamera digital, lalu menutupi kekurangan penawaran kain dengan membelinya dari Indonesia.
            Salah satu penghambat utama terjadinya kerjasama diatas adalah adanya larangan larangan dan kebijakan ini dapat melindungi produksi barang impor sehingga sulit menembus pasar negara yang dituju. Para pro-globalisme tidak setuju akan adanya proteksi dan larangan tersebut, mereka menginginkan dilakukanyya kebijakan perdagangan bebas sehingga harga barang-barang dapat ditekan, akibatnya permintaan akan meningkat dan begitu seterusnya.
            Beberapa kelompok pro-globalisme juga mengkritik bank dunia dan IMF, mereka berpendapat bahwa kedua badan tersebut hanya mengontrol dan mengalirkan dana kepada suatu negara, bukan kepada suatu koperasi atau perusahaan. Sebagai hasilnya, banyak pinjaman yang mereka berikan jatuh ke tangan para dictator yang kemudian menyelewengkan dan tidak menggunakan dana tersebut sebagaimana mestinya, meninggalkan rakyatnya dalam lilitan hutang negara, dan sebagai akibatnya, tingkat kemakmuran akan negara itu terpaksa mengurangi tingkat konsumsinya: termasuk konsumsi barang impor, sehingga laju globalisasi akan terhambat dan menurut mereka mengurangi tingkat kesejahteraan penduduk dunia.
2.      Gerakan antiglobalisasi
Antiglobalisasi adalah suatu istilah yang umum digunakan untuk memaparkan sikap politis orang-orang dan kelompok yang menentang perjanjian dagang global dan lembaga-lembaga yang mengatur perdagangan antar negara seperti organisasi perdagangan dunia (WTO)
“antiglobalisasi”dianggap oleh sebagian orang sebagai gerakan sosial, sementara yang lainnya menganggapnya sebagai istilah umum yang mencakup sejumlah gerakan sosial yang berbeda-beda. Apapun juga maksudnya, para peserta dipersatukan dalam perlawanan terhadap ekonomi dan system perdagangan global saat ini, yang menurut mereka mengikis lingkungan hidup, hak-hak buruh, kedaulatan nasional, dunia ketiga, dan banyak lagi penyebab-penyebab lainnya.
Namun, orang-orang yang dicap “antiglobalisasi” sering menolak istilah itu, dan mereka lebih suka menyebut diri mereka sebagai gerakan keadilan global, gerakan dari semua gerakan atau sejumlah istilah lainnya.
3.      Globalisasi perekonomian
Globalisasi perekonomian merupakan suatu proses kegiatan ekonomi dan perdagangan, dimana negara-negara diseluruh dunia menjadi satu kekuatan pasar yang semakin terintegrasi dengan tanpa rintangan batas territorial negara. Globalisasi perekonomian mengharuskan penghapusan seluruh batasan dan hambatan terhadap arus modal, barang dan jasa.
Ketika globalisasi ekonomi terjadi, batas-batas suatu negara akan menjadi kabur dan keterkaitan antara ekonomi nasional dengan perekonomian internasional akan semakin erat. Globalisasi perekonomian di satu pihak akan secara kompetitif, sebaliknya juga membuka peluang masuknya produk-produk global ke dalam pasar domestic.
Menurut tanri abeng, perwujudan nyatadari globalisasi ekonomi antara lain terjadi dalam bentuk-bentuk berikut:
a.       Globalisasi produksi, dimana perusahaan berproduksi di berbagai negara, dengan sasaran agar biaya produksi menjadi lebih rendah, tariff bea masuk yang murah, infrastuktur yang memadai ataupun karena iklim usaha dan politik yang kondusif. Dunia dalam hal ini menjadi lokasi manufaktur global
b.      Globalisasi pembiayaan. Perusahaan global mempunyai akses untuk memperoleh pinjaman atau melakukan investasi (baik dalam bentuk portofolio ataupun langsung) di semua negara didunia. Sebagai contoh, PT Telkom dalam memperbanyak satuan sambungan telepon, atau PT Jasa Marga dalam memperluas jaringan jalan tol telah memanfaatkan system pembiayaan dengan pola BOT (build-operate-transfer) bersama mitra usaha dari mancanegara.
c.       Globalisasi tenaga kerja. Perusahaan global akan mampu memanfaatkan tenaga kerja dari seluruh dunia sesuai kelasnya seperti penggunaan staf professional diambil dari tenaga kerja yang telah memiliki pengalaman internasional atau buruh kasar yang biasa diperoleh dari negara berkembang. Dengan globalisasi maka human movement akan semakin mudah dan bebas.
d.      Globalisasi jaringan informasi. Masyarakat suatu negara dengan mudah dan cepat mendapatkan informasi dari negara negara didunia karena kemajuan teknologi, antara lain: TV, radio, media cetak, dll. Dengan jaringan komunikasi yang semakin maju telah membantu meluasnya pasar ke berbagai belahan dunia untuk barang yang sama. Sebagai contoh: KFC, celana jeans levis, atau hamburger melanda pasar dimana-mana. Akibatnya selera masyarakat dunia baik domisili di kota atau pun di desa menuju pada selera global.
e.       Globalisasi perdagangan. Hal ini terwujud dalam bentuk penurunan dan penyeragaman tarif serta penghapusan berbagai hambatan nontarif. Dengan demikian kegiatan perdagangan dan persaingan menjadi semakin cepat, ketat, dan adil.
Thompson mencatat bahwa kaum globalisasi mengklaim saat ini telah terjadi sebuah intensifikasi secara cepat dalam investasi dan perdagangan internasional. Misalnya, secara nyata perekonomian global yang ditengarai dengan adanya kekuatan pasar dunia.
a.       Dampak postif globalisasi ekonomi
1.      Produksi global dapat ditingkatkan
Pangan ini sesuai dengan teori “keuntungan komparatif” dari david ricardo. Melalui spesialisasi dan perdagangan factor-faktor produksi dunia dapat digunakan dengan lebih efisien, output dunia bertambah dan masyarakat akan memperoleh keuntungan dari spesialisasi dan perdagangan dalam bentuk pendapatan yang meningkat, yang selanjutnya dapat meningkatkan pembelanjaan dan tabungan.
2.      Meningkatkan kemakmuran masyarakat dalam suatu negara
Perdagangan yang lebih bebas memungkinkan masyarakat dari berbagai negara mengimpor lebih banyak barang dari luar negri. Hal ini menyebabkan konsumen mempunyai pilihan barang yang lebih banyak. Selain itu, konsumen juga dapat menikmati barang yang lebih baik dengan harga yang lebih rendah.
3.      Meluaskan pasar untuk produk dalam negri
Perdagangan luar negri yang lebih bebas memungkinkan setiap negara memperoleh pasar yang jauh lebih luas dari pasar dalam negri
4.      Dapat memperoleh lebih banyak modal dan teknologi yang lebih baik.
Modal dapat diperoleh dari investasi asing dan terutama dinikmati oleh negara-negara berkembang karena masalah kekurangan modal dan tenaga ahli serta tenaga terdidik yang berpengalaman kebanyakan dihadapi oleh negara-negara berkembang.
5.      Menyediakan dana tambahan untuk pembangunan ekonomi
Pembangunan sector industry dan berbagai sector lainnya bukan saja dikembangkan oleh perusahaan asing, tetapi terutamanya melalui investasi yang dilakukan oleh perusahaan swasta domestic. Perusahaan domestic ini seringkali memerlukan modal dari bank atau pasar saham. Dana dari luar negri terutama dari negara-negara maju yang memasuki pasar uang dan pasar modal di dalam negri dapat membantu menyediakan modal yang dibutuhkan tersebut.
b.      Dampak negative globalisasi ekonomi
1.      Mengembangkan pertumbuhan sektor industri
Salah satu efek dari globalisasi adalah perkembangan system perdagangan luar negri yang lebih bebas. Perkembangan ini menyebabkan negara-negara berkembang tidak dapat lagi menggunakan tariff yang tinggi untuk memberikan proteksi kepada industry yang baru berkembang (infant industry). Dengan demikian, perdagangan luar negri yanglebih bebas menimbulkan hambatan kepada negara berkembang untuk memajukan sector industry domestic yang lebih cepat. Selain itu, ketergantungan kepada industry-industri yang dimiliki perusahaan multinasional semakin meningkat.
2.      Memperburuk neraca pembayaran
Globalisasi cenderung menaikkan barang-barang impor. Sebaliknya, apabila suatu negara tidak mampu bersaing, maka ekspor tidak berkembang. Keadaan ini dapat memperburuk kondisi neraca pembayaran. Efek buruk lain dari globalisasi terhadap neraca pembayaran adalah pembayaran neto pendapatan factor produksi dari luar negri cenderung mengalami deficit. Ivestasi asing yang bertambah banyak menyebabkan aliran pembayaran keuntungan (pendapatan) investasi ke luar negri semakin meningkat. Tidak berkembangnya eskpor dapat berakibatkan buruk terhadap neraca pembayaran.
3.      Sektor keuangan semakin tidak stabil
Salah satu efek penting dari globalisasi adalah pengaliran investasi (modal) portofolio yang semakin besar. Investasi ini terutama meliputi partisipasi dana luar negri ke pasar saham. Ketika pasar saham sedang meningkat dana ini akan mengalir masuk, neraca pembayaran cenderung menjadi bertambah buruk dan nilai mata uang domestic merosot. Ketidakstabilan di sector keuangan ini dapat menimbulkan efek buruk kepada kestabilan kegiatan ekonomi secara keseluruhan.
4.      Memperburuk prospek perumbuhan ekonomi jangka panjang
Apabila hal-hal yang dinyatakan diatas berlaku dalam suatu negara, maka dalam jangka pedek pertumbuhan ekonominya menjadi tidak stabil. Dalam jangka panjang pertumbuhan yang seperti ini akan mengurangi lajunya pertumbuhan ekonomi. Pendapatan nasional dan kesempatan kerja akan semakin lambat pertumbuhannya dan masalah pengangguran tidak dapat diatasi atau malah semakin memburuk. Pada akhirnya, apabila globalisasi menimbulkan efek buruk kepada prospek pertumbuhan ekonomi jangka panjang suatu negara, distribusi pendapatan menjadi semakin tidak adil dan masalah sosial-ekonomi masyarakat semakin bertambah buruk.

4.      Globalisasi kebudayaan
Globalisasi memengaruhi hampir semua aspek yang ada di masyarakat, termasuk diantaranya aspek budaya. Kebudayaan dapat diartikan sebagai nilai-nilai (values) yang dianut oleh masyarakat ataupun persepsi yang dimiliki oleh warga masyarakat terhadap berbagai hal lain. Baik nilai-nilai maupun persepsi berkaitan dengan aspek-aspek kejiwaan atau psikologis, yaitu pada apa yang terdapat dalam alam pikiran manusia. Aspek-aspek kejiwaan ini menjadi penting artinya apabila disadari, bahwa tingkah laku seseorang sangat dipengaruhi oleh apa yang ada dalam alam pikiran orang yang bersangkutan. Sebagai salah satu hasil pemikiran dan penemuan seseorang adalah kesenian, yang merupakan subsistem dari kebudayaan.
Globalisasi sebagai sebuah gejala tersebarnya nilai-nilai dan budaya tertentu keseluruhan dunia (sehingga menjadi budaya dunia atau world culture) telah terlihat semenjak lama. Cikal bakal dari persebaran budaya dunia ini dapat ditelusuri dari perjalanan para penjelajah eropa barat ke berbagai tempat di dunia ini (Lucian w. pye, 1996).
Namun perkembangan globalisasi kebudayaan secara intensif terjadi pada awal ke-20 dengan berkembangnya teknologi komunikasi. Kontak melalui media menggantikan kontak fisik sebagai sarana utama komunikasi antar bangsa. Perubahan tersebut menjadikan komunikasi antar bangsa lebih mudah dilakukan, hal ini menyebabkan semakin cepatnya perkembangan globalisasi kebudayaan.
a.       Ciri berkembangnya globalisasi kebudayaan
1)      Berkembangnya pertukaran kebudayaan internasional
2)      Penyebaran prinsip multikebudayaan (multiculturalism), dan kemudahan askes suatu individu terhadap kebudayaan lain di luar kebudayaannya.
3)      Berkembangnya turisme dan pariwisata
4)      Semakin banyaknya imigrasi dari suatu negara ke negara lain.
5)      Berkembang model yang berskala global, seperti pakain, film dan lain-lain.
6)      Bertambah banyaknya event-even berskala global, seperti piala dunia FIFA.
7)      Persaingan bebas dalam bidang ekonomi.
8)      Meningkatkan interaksi budaya antar negara melalui perkembangan media massa
b.      Dampak globalisasi
1.      Dampak postif antara lain:
a)      Mudah memperoleh informasi dan ilmu pengetahuan
b)      Mudah melakukan komunikasi
c)      Cepat dalam berpergian (mobilitas tinggi)
d)     Menumbuhkan sikap cosmopolitan dan toleran
e)      Memacu untuk meningkatkan kualitas diri
f)       Mudah memenuhi kebutuhan
g)      Membuat sikap terbuka, berpikir luas
2.      Dampak negative globalisasi antara lain:
a)      Informasi yang tidak tersaring
b)      Perilaku konsumtif
c)      Ketergantungan dengan teknologi
d)     Pemborosan pengeluaran dan meniru perilaku yang buruk
e)      Mudah terpengaruh oleh hal yang tidak sesuai dengan kebiasaan atau kebudayaan suatu negara.

MAKALAH INTERAKSI SOSIAL