Senin, 01 Januari 2018

MEKANISME PERILAKU MANUSIA



A.    Perilaku Manusia
Menurut Skinner merumuskan bahwa perilaku merupakan respon atau reaksi seseorang terhadap stimulus atau rangsangan dari luar. Oleh karena itu terjadi adanya stimulus terhadap organisme, atau biasa disebut teori “S-O-R” atau Stimulus – Organisme – Respon. Perilaku dapat dibedakan menjadi dua (Notoatmodjo, 2003) :
1.      Perilaku tertutup (convert behavior)
Perilaku tertutup yaitu respon seseorang terhadap stimulus secara tertutup atau terselubung (convert). Respon terhadap stimulus ini masih terbatas pada perhatian, kesadaran, persepsi, sikap, dan pengetahuan yang terjadi pada orang yang menerima stimulus dan belum dapat diamati secara jelas oleh orang lain.
2.      Perilaku terbuka (overt behavior)
Perilaku terbuka merupakan tindakan atau respon seseorang dalam bentuk yang nyata atau terbuka. Respon ini sangat mudah untuk diamati atau dilihat oleh orang lain karena berupa tindakan yang jelas.
B.     Pandangan Psikologi tentang Hakikat Manusia
1.      Pandangan Behaviorisme
Pandangan behaviorisme mengatakan bahwa pola perilaku dapat dibentuk melalui proses pembiasaan dan penguatan dengan mengondisikan atau menciptakan stimulus tertentu dalam lingkungan. Dapat digambarkan dalam bagan berikut :
S = Stimulus (Rangsangan) → R = Respons (perilaku, aktivitas) → O = Organisme (individu)
Karena stimulus dating dari lingkungan (W=world) dan R juga ditujukan kepadanya. Yang dimaksud dengan lingkungan (W=world) dapat dibagi ke dalam dua jenis:
a.       Lingkungan objektif (umgebung)
Segala sesuatu yang ada di sekitar individu dan secara potensial dapat melahirkan stimulus.
b.      Lingkungan efektif (umwelt)
Segala sesuatu yang aktual merangsang organisme karena sesuai dengan pribadinya sehingga menimbulkan kesadaran tertentu pada diri organisme dan meresponsnya.
Perilaku yang berlangsung seperti di atas merupakan perilaku spontan.
2.      Pandangan Holistik
Pandangan holistik atau humanism mengatakan bahwa perilaku itu bertujuan, yang berarti aspek-aspek intrinsik (niat, motif, tekad) dan dalam diri individu merupakan faktor penentu untuk melahirkan suatu perilaku meskipun tanpa stimulus dari lingkungan. Holistik menjelaskan mekanisme perilaku individu dalam konteks what, how, dan why. What (apa) merujuk pada tujuan yang hendak dicapai dengan perilaku itu. How (bagaimana) merujuk pada cara yang ditempuh untuk mencapai tujuan, yakni perilakunya itu sendiri. Dan why (mengapa) merujuk pada motivasi yang menggerakkan terjadinya dan berlangsungnya perilaku tersebut.
Terjadinya perilaku individu diawali dari adanya kebutuhan. Maslow mengungkapkan jenis-jenis kebutuhan individu secara hierarkis, yaitu:
(1)   Kebutuhan fisiologikal (sandang, pangan, papan)
(2)   Kebutuhan keamanan (dalam arti fisik, mental, psikologikal, intelektual)
(3)   Kebutuhan kasih sayang atau penerimaan
(4)   Kebutuhan prestise atau harga diri
(5)   Kebutuhan aktualisasi diri
3.      Pandangan Psikoanalitik
Kaum ini menganggap bahwa manusia pada dasarnya digerakkan oleh dorongan dari dalam dirinya yang bersifat dinamis. Freud mengemukakan bahwa struktur kepribadian individu terdiri dari tiga komponen yang disebut id, ego, dan super ego.
            Id meliputi berbagai insting manusia yang mendasari perkembangan individu seperti instink seksual dan agresi. Fungsi id adalah mendorong individu untuk memuaskan kebutuhan dirinya sepanjang ia hidup. Fungsi ego atas dasar prinsip realitas, mengatur gerak-gerik id agar dalam memuaskan instinknya selalu memperhatikan lingkungan. Super ego tumbuh berkat interaksi individu dengan lingkungan khususnya yang bersifat aturan meliputi perintah dan larangan, nilai adat dan tradisi. Fungsi super ego adalah mengawasi agar perilaku individu sesuai dengan aturan, nilai, adat, dan tradisi yang telah ada pada diri individu.
4.      Pandangan Konvergensi
Pandangan yang menyeluruh mengenai hakikat manusia seyogyanya tidak hanya menekan kepada satu atau dua aspek melainkan kepada seluruh kehidupan baik manusia sebagai pribadi yang berpotensi atau sebagai makhluk sosial yang tidak dapat lepas dari lingkungannya.
C.    Visualisasi Proses Perilaku Manusia
Perilaku manusia terjadi akibat interaksi antara individu dengan lingkungannya. Terjadinya perilaku manusia itu dapat digambarkan sebagai berikut:
a.       S → R atau S → I → R
b.      W → S atau I → R → W
c.       W → S → r , I → R → W
d.      W → S → S → r → e → R → W
Keterangan : S (stimulus/rangsangan), I (individu/manusia), R (respon), W (world/lingkungan), r (receptor/pasca indera penerima), E (efektor/syaraf otot untuk merespon)

DAFTAR PUSTAKA
Fuad Hamdan. 2016. Mekanisme Prilaku Manusia. [online] Diakses dari: http://makalaaahhh.blogspot.com/2016/05/mekanisme-prilaku-manusia.html Diakses pada tanggal 18 September Pukul 17.00 WIB.
Dewi Maharani, dkk. 2015. Mekanisme Perilaku Menurut Kognitif. [online] Diakses dari: http://dewwidewi.blogspot.com/2015/04/mekanisme-perilaku-menurut-kognitif_80.html Diakses pada tanggal 18 September 2017 pukul 19.00 WIB.

1 komentar:

  1. All the games you can play on the Sega Genesis - AprCasino
    The best part is, of course, the apr casino game, is that there are https://deccasino.com/review/merit-casino/ very few worrione people who casino-roll.com do a lot of the hard work. The best part poormansguidetocasinogambling is, if the

    BalasHapus

MAKALAH INTERAKSI SOSIAL