Senin, 30 Maret 2020

Teknik Penjernihan Air


Teknik Penjernihan Air

Air dijadikan sumber kehidupan bagi manusia. Tanpa air kehidupan manusia akan terhambat dan akan mati. Tidak hanya untuk minum, air pun berfungsi sebagai sarana pembersihan diri dengan mandi, menyiram tanaman agar tumbuh subur, membantu mengolah makanan, membantu mencuci pakaian, dan lain lain. Air yang bersih akan memberikan dampak kesehatan. Namun apabila air tersebut kotor lantas apa yang akan terjadi? Mungkin jika manusia meminum air yang kotor dapat menyebabkan sakit perut dan terganggunya kesehatan. Oleh sebab itu, penjernihan air harus dilakukan agar senantiasa air tetap bersih dan dapat dikonsumsi oleh manusia.  Sehingga air tidak hanya baik untuk kesehatan, namun membantu pekerjaan manusia lainnya.
            Menurut Permenkes Nomor 416 Tahun 1990 air bersih adalah air yang digunakan untuk keperluan sehari – hari yang kualitasnya memenuhi syarat kesehatan dan dapat diminum apabila telah dimasak. Syarat fisik air tersebut ialah tidak berbau, tidak berasa, tidak berwarna dan tidak keruh. Untuk itu, air dapat diminum ketika air telah dimasak dan bersih. Kualitas air pun harus memenuhi syarat mikrobiologi, fisika kimia, dan radio aktif.
            Syarat – syarat standar kualitas air diantaranya menghilangkan gas – gas terlarut, menghilangkan rasa yang tidak enak, membasmi bakteri pathogen yang berbahaya. Adapun teknik dalam penjernihan air dapat dilakukan dengan teknik penyaringan dengan alat – alat tertentu.
            Faktor – faktor yang mempengaruhi pencemaran air menurut Mukono (2000) ialah mikroorganisme, curah hujan, kecepatan aliran air, dan kualitas tanah. Mikroorganisme yang ada di dalam tanah dapat mencemari air karena mikroorganisme patogendan non pathogen yang pada umumnya banyak mengandung mikroorganisme heterotropik.
            Sedangkan faktor curah hujan merupakan suatu volume air di permukaan tanah yang dapat mengencerkan air yang tercemah. Semakin banyak volume air maka semakin tercemarnya air tersebut. Sama halnya dengan kecepatan aliran air. Ketika aliran air yang mengalirinya semakin cepat, maka semakin kecil air dapat tercemar. Hal ini dikarenakan bahan polutan akan lebih cepat terdispensi. Selain itu, kualitas tanah pun mempengaruhi tercemarnya air. Tanah yang berada di dekat sumber air yang memiliki bahan beracun tentu dapat mencemari air tersebut. Bahan beracun tersebut seperti pestisida, sampah, logam berat, dan lain – lain.
            Air yang tercemar dapat diatasi dengan penjernihan air. Penjernihan air adalah cara untuk menghilangkan zat pencemar yang ada di dalam air. Penjernihan air dilakukan sebagai upaya untuk membersihkan air melalui sejumlah pengolahan tertentu. Hal ini dilakukan agar air yang kita minum tidak mengandung zat berbahaya yang menyebabkan terganggunya kesehatan.
            Tercemarnya air dapat mengubah syarat fisik tersebut. Dari keadaan jernih menjadi keruh, awalnya tidak berbau menjadi berbau busuk. Hendaknya hati – hati ketika membuat sumber air seperti sumur. Upayakan agar jauh dari tempat pembuangan dan jauh dari tanah yang tercemar oleh bahan beracun.
            Penjernihan air dapat dilakukan secara fisika, kimia, dan biologis. Secara fisika dilakukan dengan cara manual atau menggunakan alat sederhana. Secara kimia dilakukan dengan memanfaatkan sifat kimia air melalui pengurangan atau penambahan zat kimia yang terkandung di dalamnya. Secara biologis dilakukan dengan menghilangkan zat yang tidak dibutuhkan dengan makhluk hidup lain.
            Adapun penjernihan air dengan metode fisika haruslah menggunakan teknologi atau alat yang tepat guna, mudah digunakan, sederhana, dan ekonomis. Karena dengan begitu penjernihan air dapat dilakukan tidak hanya bagi masyarakat perkotaan, namun bagi masyarakat pedesaan pun dapat melakukannya. Secara fisika, terdapat lima cara penjernihan air. Masing – masing memiliki karakteristik tersendiri dalam prosesnya.
            Pertama, dengan menggunakan teknik penyaringan atau filtrasi. Teknik ini dilakukan untuk menyaring bahan – bahan padatan yang ada di dalam air seperti kayu, daun, atau lumpur. Jenis alat yang digunakan untuk penyaringan disesuaikan dengan jenis limbah padat, ukuran limbah, dan debit air. Biasanya limbah padat yg besar menggunakan saringan yang kuat seperti dari logam atau besi. Dan sebaliknya, ukuran limbah padat yang relative kecil menggunakan saringan yang sangat halus seperti dari bahan kain. Macam – macam saringan ini diantaranya saringan kain katun, aerasi, pasir lambat, pasir cepat, Gravity Red Filtering System, arang, keramik, dan cadas.
            Kedua, dengan menggunakan pengendapan atau sedimentasi. Teknik dilakukan dengan cara memanfaatkan gaya gravitasi bumi. Gravitasi ini dapat membawa semua benda hingga tertarik ke bawah. Dengan demikian bahan padatan akan mudah terseret ke bawah dan air menjadi jernih. Karena semua bahan padatan dianggap sebagai benda yang memiliki berat jenis jauh lebih besar daripada air.
            Ketiga, dengan menggunakan absorpsi atau penyerapan. Teknik ini dilakukan dengan cara menggunakan bahan penyerap untuk menyerap bahan padatan pada air. Umumnya bahan yang digunakan ialah batok kelapa dan batu bara. Karena keduanya memiliki zat karbon aktif yang dapat menyerap bahan padatan yang ada di dalam air. Sehingga semua bahan padatan di dalam air akan terserap oleh batok kelapa atau batu bara dan air pun menjadi jernih.
            Keempat, dengan menggunakan adsorpsi atau penangkapan. Teknik ini dilakukan dengan cara penangkapan ion – ion yang tidak berguna di dalam air. Bahan ini umumnya terbuat dari zelite dan resin. Teknik penangkapan ini pun dapat menghilangkan kotoran, zat kimia, dan polutan berbahaya dalam air.
            Kelima, dengan menggunakan elektrodialisis. Teknik ini dilakukan dengan cara pengikatan ion – ion limbah di dalam air dengan bantuan listrik. Ion yang bersifat negatif akan ditarik ke kutub selatan dan sebaliknya. Ion negatif akan melepaskan elektron sehingga menjadi molekul gas sehingga membentuk padatan yang mengendap. Dengan demikian bahan padatan di dalam air akan berubah menjadi gas molekul yang nantinya dipadukan dengan teknik filtrasi atau pengendapan.
            Dengan demikian, air memang menjadi sumber kehidupan bagi manusia. Namun hal ini dibantah apabila kualitas air tidak baik untuk dikonsumsi. Oleh karena itu dilakukannya proses penjernihan air agar air dapat dikonsumsi dengan baik. Hendaknya ketika membuat sumber air jauh dari tempat pembuangan dan tempat tercemar lainnya. Karena ini dapat membahayakan kualitas air juga kesehatan pada pengguna air tersebut. Banyaknya cara untuk melakukan penjernihan air dijadikan suatu pilihan bagi masyarakat dalam rangka menjernihkan air yang kotor dan keruh. Adanya proses secara fisika membuat masyarakat perkotaan atau pedesaan dapat menggunakannya dengan maksimal. Karena alat yang digunakan ialah alat yang sederhana.

MAKALAH INTERAKSI SOSIAL