Rabu, 21 Oktober 2015

Analisi Gerak Renang Gaya Punggung dan Gaya Dada

Gaya Punggung

Ini merupakan beberapa kesalahan dan cara memperbaikinya dalam gerakan renang gaya punggung :

1. Lutut terlalu naik
Keluarnya bagian lutut kaki keatas permukaan air disaat melakukan gerak naik-turun seringkali menjadi penghambat bagi diperolehnya daya luncur yang baik. Gerakan ini sering terjadi sebagai akibat dari ditariknya paha keatas dimana lutut membentuk sudut dan sikap itu ternyata menjadi kendala atau hambatan yang luar biasa besarnya bagi tercapainya titik luncur maksimal pada tubuh.

Akibat lain dari gerakan kaki seperti it, daya dorong tidak dapat dicapai secara maksimal, mengingat fungsi telapak kaki tidak menendang dengan punggung kaki, tetapi menginjak dengan ujung-ujung jari kaki. Sementara itu prinsip gerak yang dibutuhkan adalah gerak naik-turun dari pangkalan paha dengan diakhiri oleh lecutan punggung kaki pada akhiir dorongan.

Cara penanggulangan

·           Ajukan kepada yang bersanngkutan untuk melatih gerak kaki model dasar, dimana irama naik-turun dalam sikap yang agak lurus dikerjakan. Sementara tarikan lutut keatas permukaan air diperingatkan untuk tidak dilakukan.
·           Bila cara diatas tidak mencapai hasil, dapatt dikerjakan dan diinstruksikan kepada yang bersangkutan untuk tidak menggunakan gerakan kaki, sering kali intruksi itu berakibat kaki digerakkan seadanya tdan keadaannya justru perenang mengerjakan gerakan kaki yang diperlukan.
·           Instruksi kepada yang bersangkutan, bahwa lecutan kaki punggung bukan hasil dari tarikannya lutut keatas permukaan air, melainkan saat kaki mengerjakan fase istirahat atauu fase saat dimana kaki kebawah, diikuti dengan lekukan kaki sebagai akibat turunnya tungkai kaki bawah/betis dan bukan karena lutut yang ditarik.

2. Pada Fase istirahat, lengan kurang verical
Akibat kurang vericalnya lengan disaat mengerjakan fase istirahat, maka daya jangkauan tangan dicapai tidak maksimal. Cenderung akan jatuh kepermukaan air lebih dekat di banding kalau melakukan fase istirahat dengan sikap yang vertical. Dengan makin pendekanya jangkauan tersebut, fase menyapu kedalam atau inward sweep yang seharusnyya membentuk pola "S" akan menjadi terkait lurus. Pengaruh yang timbul dari tarikan tangan yang cenderung lurus, akan menimbulkan dorongan kekiri dan kekanan tubuh.

Cara penanggulangan

·           Ajarkanlah bentuk bentuk latihan catch-up, dimana saat akan melakukan fase istirahat, yang bersangkutan berusaha meluruskan lengan dengan baik
·           Dengan memutar lebih awal setelah fase menekan dan ibu jari telah keluar dari permukaan air bisa lengan tertarik lurus.

3. Gerakan rotasi tangan terlalu rurus
Rotasi gerakan tangan dibawah permukaan air cenderung lurus, sering kali berakibat rotasi itu tidak untuk maju kedepan. Melainkan akan mendorong tubuh berlawanan dengan bagian tangan mana yang mengerjakan. Apabila tangan kanan yang melakukan rotasi lurus maka dorongan akan bergeser kearah atas, begitu pula bila dikerjakan sebaliknya.

cara penanggulangan

Bentuk perbaikan bisa dilakukan dengan mengulang kembali latihan-latihan catch up pada gaya punggung, dengan memperhitungkan rangkaian gerak bagian demi bagian.

Gaya Dada

Beberapa kesalahan yang sering terjadi pada renang gaya dada :
 1. Posisi lutut turun, akibatnya pinggul naik.
Penanggulangannya adalah berlatih dengan menggunakan papan latihan. Dengan prinsip gerakan dikerjakan yaitu saat melakukan fase istirahat pada kaki yaitu saat dimana kedua tungkai kaki bawah dilipat hingga mendekati pinggul, betul-betul dikerjakan dengan konsep tidak membentuk sudut sebagai akibat yang diturunkan kebawah, melainkan sebagai akibat lipatan tungkai kaki dibawah dilipat keatas hingga mendekati pinggul.

2. Mengambil nafas terlalu dini
Bila terjadi semacam ini dilakukan bentuk perbaikan dengan mengulang kembali rangkainan gerak pada saat koordinasi nafas dengan tangan.

3. Kaki tidak mamu secera maksimal melakukan lipatan dan membuka ke samping
Penanggulangan dengan melatih kaki dengan menggunkan papan atau mengambil sikap terlentang untuk mengerjakan grerakan kaki gaya dada, dimana saat melipat, lakukan gerakan kaki menarik kearah pinggul dan bukan gerakkan melipat itu dilakukan sebagai akibat turunnya lutut.

4. Melakukan tarikan terlalu dalam
Melakukan tarikan tangan teralalu dalam pada gaya dada, bisa berakibat terhentinya gerakan di saat akhir tarikan. Selain itu bentuk tarikan ini tidak saja menjadii tahanan bagi daya luncur renangan, tetapi yang jelas hal semacam ini akan mengurangi akselerasi dari renang yang bersangkutan.

Penaggulangan
Latihan dengan menggepit papan latihan atau pull buouy, disaat mengerjakan fase tarikan. Batasi agar tarikan itu hanya sanpai perpanjangan garis bawah dan tidak lebih. Bisa diberikan bntuk tarikan dengan bentuk tarikan atau pola tarikan dengan pola hati

Rabu, 14 Oktober 2015

Tentang Tipografi

hmm.. berhubung besok pelajaran Pengolahan Citra Digital, saya akan sedikit menjelaskan tentang Tipografi. Pasti udah pada tau kan apa itu tipografi? :D yups, Tipografi adalah ilmu yang mempelajari tentang seni dan desain huruf (termasuk simbol) dalam aplikasinya untuk media komunikasi visual melalui metode penataan layout, bentuk, ukuran dan sifatnya sehingga pesan yang akan disampaikan sesuai dengan yang diharapkan. Tipografi/typography berasal dari bahasa Yunani.Typos berarti bentuk, dan Graphein berarti menulis

Fungsi utama dari tipografi ialah membuat teks menjadi berguna dan mudah digunakan. Artinya tipografi berbicara tentang kemudahan membaca teks (readability) dan kemudahan mengenali setiap huruf dan kata (legibility). 
Readability dipengaruhi oleh :
  •  Jenis huruf
  •  Ukuran
  •  Pengaturan, termasuk di dalamnya alur, spasi, perataan dsb.
  •  Kontras warna terhadap latar belakang. 

Legibility ditentukan oleh :
  •  Kerumitan desain huruf
  •  Penggunaan warna
  •  Frekuensi pengamat menemui huruf dalam kehidupan
1. Sejarah Tipografi


  Sejarah perkembangan tipografi dimulai dari penggunaan pictograph. Bentuk bahasa ini antara lain dipergunakan oleh bangsa Viking Norwegia dan Indian Sioux. Di Mesir berkembang jenis huruf Hieratia, yang terkenal dengan nama Hieroglif pada sekitar abad 1300 SM. Bentuk tipografi ini merupakan akar dari bentuk Demotia, yang mulai ditulis dengan menggunakan pena khusus.Bentuk tipografi tersebut akhirnya berkembang sampai di Kreta, lalu menjalar ke Yunani dan akhirnya menyebar keseluruh Eropa.Puncak perkembangan tipografi, terjadi kurang lebih pada abad 8 SM di Roma saat orang Romawi mulai membentuk kekuasaannya. Karena bangsa Romawi tidak memiliki sistem tulisan sendiri, mereka mempelajari sistem tulisan Etruska yang merupakan penduduk asli Italia serta menyempurnakannya sehingga terbentuk huruf-huruf Romawi.

2. Perkembangan Tipografi

  • ROMAN SQUARE CAPITALS 


Bangsa Romawi dalam masa kejayaannya banyak membuat 
bangunan arsitektural berupa  monument-monumen yang 
berukirkan huruf-huruf. Ukiran huruf pada sebuah monument 
memiliki keindahan rupa serta proporsi bentuk yang sangat 
baik. Garis-garis sederhana yang terdapat pada bangunan 
Capitalis Monumentalis  terdiri dari garis tipis-tebal yang 
terstruktur dari bentuk geometric seperti kotak, segitiga, dan 
lngkaran. Huruf-huruf ini dikenal sebagai jenis Square Capitals 
dan merupakan cikal bakal dari huruf kapital yang digunakan sekarang. 

  • ROMAN SCRIPTS 


Salah satu gaya Roman Scripts yang teramat penting adalah 
Capitalis Quadrata  yang banyak digunakan pada abad ke-2 
hingga abad ke-5. Huruf ini dibuat dengan pena berujung 
datar, yang merupakan versi kaligrafi dari  Square Capitals. 
Huruf ini banyak digunakan untuk naskah-naskah penting dan 
judul buku. Kontras yang kuat antara ketebalan strokes yang 
satu dengan yang lain merupakan cirri fisik dari huruf-huruf Roman Scripts.




  • UNCIAL SCRIPT 

Runtuhnya kerajaaan Romawi  pada abad ke-3 menyebabkan terbelahnya kerajaan Romawi menjadi dua wilayah, bagian timur  dengan peradaban Byzantium yang mapan dengan ibukotanya Constantinopel dan bagian barat terpecah menjadi berbagai perkampungan kecil yang peradabannya hampir punah. Pada abad pertengahan ini (Medieval Era), sebagian besar masyarakat hidup dalam kemiskinan,  buta huruf, perdagangan lumpuh dan muncul feodalisme. Walaupun  Medieval Era  sering disebut sebagai abad kegelapan (The Dark Ages) namun kegiatan perancangan huruf tidaklah terhenti, terutama untuk kepentingan pembuatan buku-buku. Pada masa itu, biara-biara umat Nasrani menjadi pusat kegiatan pendidikandan kebudayaan. Penyelamatan tulisan dan naskah-naskah yang bernuansa keagamaan merupakan sumber inspirasi serta motivasi utama dalam pengadaan dan 
pengembangan pembuatan buku-buku.  

  • HALF-UNCIAL SCRIPTS 

Half-Uncial Scripts  atau juga sering disebut  Semi-Uncial Scripts  merupakan bentuk asli (prototype) dari huruf kecil, yang tampil hampir bersamaan dengan Uncial Scripts  di sekitar abad ke-4. Para penyalin huruf banyak menggunakan huruf ini untuk membuat catatan-catatan pendek yang biasanya dituliskan pada tepi  sebuah naskah. Ukuran tinggi  Half-Uncial Scripts  adalah setengah dari Uncial Scripts dengan memberikan banyak tekanan pada ascender dan descender. 


  • CAROLINGIAN MINUSCULE SCRIPTS 


Di sekitar abad ke-7, ketika Charlemagne berkuasa menjadi pemimpin di sentral Eropa, ia banyak menatuh perhatian pada bidang pendidikan dan kesenian. Konon, Charlemagne tidak dapat membaca dan menulis, namun lewat gagasannya dibangun sebuah sekolah di istananya dimana diajarkan cara 
menyalin dan memproduksi naskah-naskah yang kelak menjadi sumber lahirnya kembali ilmu pengetahuan dan kesenian. 

  • ANGKA ARAB 

Bangsa Romawi menulis angka dengan simbol dari huruf capital mereka, seperti I, V, X, L, C, D, dan M. Di sekitar abad ke-7 bangsa Arab mendominasi kepiawaian dalam ilmu matematik. Sebelumnya, titik pokok dari kegiatan 
matematik berawal dari Mesir  ke Yunani kemudian Roma, India, dan akhirnya 
masuk ke Arab. Baru kemudian di sekitar abad ke-13, angka yang bentuk 
dasarnya berawal dari alphabet Arab diterapkan ke dalam sistem alphabet Latin. 

  • GOTHIC 

Titik puncak dari periode Gothic berlangsung antara abad ke-12 hingga abad ke15 yang dimotori oleh para humanis Itali di jaman Renaissance. Periode Got ditandai dengan dimunculkannya kembali elemen-elemen klasik ke dalam perbendaharaan visual.  
Ciri dari huruf  Gothic  adalah dominasi garis-garis vertikal yang sangat kuat serta penggunaan ornament-ornamen pada huruf inisial. Tulisan bergaya  Got secara umum sangat dekoratif serta sukar dibaca.


MAKALAH INTERAKSI SOSIAL